Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berambisi kuat untuk memajukan sektor antariksa agar dapat menunjang laju pembangunan ekonomi Indonesia di masa depan.
"Kami berusaha memuat antariksa menjadi pilar ekonomi baru Indonesia," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di Jakarta, Rabu.
Sektor antariksa yang memiliki basis ekonomi riil adalah telekomunikasi. Menurut Handoko, ada satu lagi potensi yang besar berupa penginderaan jauh atau remote sensing.
Teknologi penginderaan jauh merupakan citra data yang diambil dari satelit, lalu diolah menjadi produk yang bisa dijual kepada pengguna akhir. Penginderaan jauh dapat mengamati area perkebunan sawit yang sangat luas tanpa harus jalan kaki.
Teknologi itu juga bisa melihat kebakaran hutan, mengukur sawah yang akan panen, melihat keberadaan ikan-ikan di laut lepas, mengamati polusi udara hingga mengamati tumpahan minyak dari kapal-kapal yang hilir mudik di perairan Indonesia.
Handoko menuturkan bahwa penginderaan jauh adalah layanan yang sebenarnya bisa dikembangkan untuk dijadikan produk yang bisa dijual kepada kementerian/lembaga maupun pelaku usaha dalam bidang perkebunan serta perikanan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN: Sektor antariksa potensial jadi pilar ekonomi baru Indonesia
BRIN sebut antariksa potensial menjadi pilar ekonomi baru Indonesia
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memaparkan rencana besar pengembangan sektor antariksa dalam agenda rapat koordinasi nasional bertajuk Grand Design Keantraiksaan Menuju Indonesia Emas 2045 di Gedung B.J. Habibie, Jakarta, Rabu (5/6/2024). ANTARA/Sugiharto Purnama
