Penumpang pesawat berpenyakit jantung perlu diasesmen

id penyakit jantung, pedoman bepergian aman dengan pesawat,RS UI, rumah sakit Universitas Indonesia,penyakit jantung korone

Penumpang pesawat berpenyakit jantung perlu diasesmen

Ilustrasi penyakit gagal jantung. (ANTARA/Pixabay.com/Pexels)

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis kedokteran penerbangan dr Syougie Sp.KP dari Rumah Sakit Universitas Indonesia, mengatakan pengidap penyakit jantung koroner dapat terbang dengan aman sebagai penumpang pesawat, namun perlu mengambil tindakan asesmen yang diperlukan secara medis.
 
"Penumpang yang telah menjalani operasi jantung, kenapa baru boleh terbang kalau sudah selesai operasi lebih dari 10 hari? Karena saat di atas (ketinggian pesawat), udara akan mengembang dan itu berbahaya bagi jantungnya," kata Syougie  dalam seminar daring yang diikuti di Jakarta, Selasa.


 
Syougie mengatakan penerbangan udara bukanlah kondisi yang ideal bagi sirkulasi tubuh. Karena dampak dari tekanan dan konsentrasi oksigen yang turun (hipoksia), suhu dan kelembaban udara rendah serta ruang gerak terbatas.

Tekanan oksigen yang berkurang di kabin pesawat dapat menyebabkan ekspansi udara sehingga memperburuk kondisi jantung yang baru dioperasi kurang dari 10 hari.
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter: Perlu asesmen penumpang pesawat yang miliki riwayat jantung