Kulon Progo (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Borobudur kembali melaksanakan lari lintas alam tahunan BiosfeRun 2025 dengan mengusung tema “Celebrate The Journey” di kawasan Cagar Biosfer UNESCO Purworejo (Jawa Tengah) dan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
BiosfeRun 2025 ini tidak hanya menjadi perayaan sport tourism, tetapi juga perwujudan nyata dari pariwisata berkelanjutan di kawasan Cagar Biosfer UNESCO –Merapi Merbabu Menoreh.
Tahun ini, sebanyak 1.017 peserta berpartisipasi dalam tiga kategori lari 7K, 15K, dan 30K,
dengan kategori 30K memperoleh 2 poin ITRA (International Trail Running Association) yang
diakui secara internasional.
BiosfeRun 2025 mencatat kehadiran peserta dari empat benua — Eropa, Amerika, Asia, dan
Afrika, menjadikannya event berskala global yang menempatkan kawasan Perbukitan Menoreh sebagai destinasi sport tourism berkelas dunia. Adapun peserta terbanyak dari Indonesia datang dari Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta, dan Jawa Timur.
Melintasi jalur yang menantang dan indah di tengah alam asri Perbukitan Menoreh, para pelari disuguhkan panorama hutan, kebun, dan desa wisata yang masih alami.
Event ini juga menjadi wadah kolaborasi erat antara penyelenggara dengan komunitas lokal dan masyarakat desa, yang turut berperan aktif dalam mendukung kelancaran acara sekaligus mempromosikan potensi pariwisata daerah.
“BiosfeRun 2025 bukan hanya tentang berlari, tetapi tentang merayakan perjalanan—menyatu
dengan alam, menghargai budaya lokal, dan menumbuhkan semangat keberlanjutan,” kata Direktur Pemasaran Pariwisata Harfiansa Bimatara di Kulon Progo, Minggu.
“Kami percaya event ini mampu menjadi
contoh bagaimana olahraga, pariwisata, dan masyarakat dapat berjalan seiring untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.”, lanjutnya.
Penyelenggaraan BiosfeRun 2025 juga memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar. Melalui kolaborasi dengan desa wisata dan UMKM lokal, event ini berhasil meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat, mulai dari akomodasi, kuliner, hingga penjualan produk lokal.
“Kami berterima kasih kepada seluruh peserta, komunitas, dan sponsor yang telah mendukung
BiosfeRun 2025. Event ini sejalan dengan misi kami untuk mengembangkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di kawasan Borobudur Highland dan sekitarnya,” ungkap Agustin.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur Peranginangin mengatakan melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menunjukkan bahwa kawasan Cagar Biosfer
bukan hanya warisan alam, tetapi juga ruang hidup yang memberi manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat.
"BiosfeRun 2025 menjadi bukti nyata bahwa kegiatan olahraga berbasis alam dapat berjalan sejalan dengan kebijakan pariwisata Indonesia yang menekankan pada pembangunan pariwisata berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan," katanya.
Sebagai penutup, Badan Pelaksana Otorita Borobudur menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh sponsor, komunitas lari, relawan, dan masyarakat lokal yang telah berkontribusi dalam kesuksesan BiosfeRun 2025.
Dengan semangat “Celebrate The Journey”, BiosfeRun terus berkomitmen menjadi ajang sport tourism yang bukan hanya menguji ketahanan fisik, tetapi juga memperkuat hubungan antara manusia, alam, dan budaya.
