Jakarta (ANTARA) - Anggota Council Komite Akreditasi Nasional (KAN) Badan Standardisasi Nasional (BSN) Arief Safari mengatakan bahwa penggunaan galon guna ulang masih aman, menyusul munculnya isu sumir terkait paparan BPA ke galon berbahan polikarbonat.
"Selama ini saya pakai berpuluh-puluh tahun ya aman-aman saja tidak ada masalah," kata Arief dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Dia menjelaskan, sebenarnya masih membutuhkan penelitian yang lebih komprehensif terkait paparan BPA dari galon ke pangan hingga ke tubuh manusia . Hal ini mengingat bukan hanya galon guna ulang yang menggunakan BPA, tetapi kemasan pangan lainnya.
Arief mengungkapkan, penelitian dilakukan guna mengukur sekaligus memberikan informasi akurat mengenai jenis kemasan pangan yang lebih banyak memberikan paparan BPA ke tubuh. Menurutnya, tidak adil apabila hanya AMDK saja yang dianggap memberikan paparan BPA ke tubuh, padahal ada banyak kemasan lain yang juga menggunakan senyawa serupa.
"Jadi nggak bisa diukur lewat satu item, harus beberapa item. Kalau hanya cuma satu kemasan saja orang kan ada dugaan ini jangan-jangan apa masalah persaingan bisnis saja," katanya.
Dia mengatakan bahwa penelitian yang komprehensif juga akan memberikan rasa aman bagi masyarakat dari informasi yang beredar di ruang publik terkait paparan BPA. Kebenaran informasi, ujarnya, merupakan hak masyarakat yang diatur dalam UU perlindungan konsumen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Anggota Komite Akreditasi BSN pastikan galon polikarbonat aman dipakai