Palu (ANTARA) - Indonesia diproyeksikan menjadi kiblat kerukunan dunia berkat keragaman budaya dan agama yang hidup rukun, kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah Mohsen Alaydrus di Palu, Jumat (3/1).
Kakanwil Kemenag Sulteng mengatakan, "Kerukunan umat beragama adalah kekayaan bangsa yang tak ternilai."
Dalam konteks global, kata dia, perubahan iklim dan krisis kemanusiaan menjadi perhatian utama. Dalam hal ini, Kemenag terus berperan dalam kampanye pelestarian lingkungan, termasuk melalui kolaborasi lintas agama seperti yang digagas dalam Deklarasi Istiqlal pada tahun 2024, yang ditandatangani oleh Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid lstiqlal Jakarta pada tanggal 5 September 2024.
"Pentingnya persatuan, toleransi, kemanusiaan, dan penanggulangan perubahan lingkungan," katanya menegaskan.
Penegasan itu disampaikan Mohsen saat membacakan sambutan Menteri Agama RI dalam Upacara Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Ke-79 pada tanggal 3 Januari 2025.
Menurut dia, HAB mengenang momen bersejarah berdirinya kementerian ini pada tahun 1946 di bawah Kabinet Sjahrir II dengan H.M. Rasjidi sebagai Menteri Agama pertama.
"Hari Amal Bakti menjadi pengingat nilai pengabdian dan komitmen kementerian terhadap umat beragama di Indonesia," ujarnya.
Peringatan HAB 2024 mengusung tema Umat Rukun Menuju Indonesia Emas, menurut dia, sejalan dengan astacita pemerintahan Prabowo-Gibran yang menekankan pentingnya memperkokoh ideologi Pancasila, meningkatkan toleransi, serta menciptakan harmoni dengan alam dan budaya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia diproyeksikan jadi kiblat kerukunan dunia