Peternak wajib tahu! Sleman sudah 100 persen vaksinasi PMK, bagaimana daerah lain?

id Vaksinasi PMK,Sleman,DP3 Sleman

Peternak wajib tahu! Sleman sudah 100 persen vaksinasi PMK, bagaimana daerah lain?

Petugas kesehatan hewan di Kabupaten Sleman melaksanakan vaksinasi PMK pada hewan ternak. ANTARA/HO-Dokumen DP3 Sleman

Sleman (ANTARA) - Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut program bulan vaksinasi nasional untuk vaksinasi penyakit mulut dan kuku di wilayah ini pada tahap pertama mencapai 100 persen.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman Suparmono di Sleman, Kamis, menyatakan kesiapan jajarannya menyukseskan program bulan vaksinasi nasional dalam rangka pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) menjelang hari besar keagamaan nasional.

“Capaian vaksinasi PMK bulan Januari 2025 berdasarkan laporan dari Puskeswan se-Kabupaten Sleman sebanyak 2.333 dosis untuk sapi dan 161 dosis untuk kambing dan domba. Sehingga, persentase capaian vaksinasi PMK di Kabupaten Sleman pada Januari sebesar 100 persen,” kata Suparmono.

Menurut Suparmono, vaksinasi PMK akan dilaksanakan serentak pada Januari-Maret 2025 dan Juli-September 2025, dan bulan tersebut dijadikan sebagai bulan vaksinasi nasional.

Hal tersebut berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor 733/KPTS/HK.160//F/01/2025 tanggal 30 Januari 2025 tentang Petunjuk Teknis Kegiatan Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku Tahun 2025.

“Dengan capaian vaksinasi bulan Januari yang bagus, Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman mendapatkan kiriman vaksin PMK kembali untuk kegiatan vaksinasi bulan Februari sebanyak 273 botol atau 6.825 dosis,” katanya.

Vaksin PMK tersebut dikirim dari Direktorat Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian pada Minggu, 2 Februari 2025, dan diterima oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY pada Senin, 3 Februari 2025.

Selanjutnya, Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman langsung melakukan pengambilan vaksin di DPKP DIY pada hari itu juga dan langsung mendistribusikan ke Puskeswan se-Kabupaten Sleman sesuai target masing-masing puskeswan.

“Berdasarkan data iSIKHNAS yang didownload 4 Februari 2025, 23.59 WIB, kasus PMK di Kabupaten Sleman pada periode 1 Desember 2024 - Februari 2025, sebanyak 310 ekor kasus sakit, sisa kasus sebanyak 138 ekor, sembuh 132 ekor, mati sebanyak 22 ekor, dan potong bersyarat sebanyak 18 ekor,” katanya.

Suparmono menjabarkan sebaran kasus PMK di Kabupaten Sleman pada periode tersebut. Jumlah kasus tertinggi terjadi di Kapanewon (Kecamatan) Cangkringan (34 kasus), Prambanan (28 kasus), Mlati (18 kasus), Kalasan (16 kasus), Moyudan (16 kasus), Pakem (15 kasus), Ngemplak (7 kasus), Sleman (3 kasus), Tempel (1 kasus) dan di 8 Kapanewon lainnya (Minggir, Godean, Gamping, Seyegan, Ngaglik, Turi, Depok, dan Berbah tidak ada kejadian kasus PMK.

“DP3 Sleman mendorong peternak untuk melakukan vaksinasi PMK secara mandiri. Jadi, peternak membeli sendiri vaksin PMK, kemudian meminta bantuan petugas Puskeswan untuk memvaksin ternaknya. Untuk vaksinasi PMK mandiri sebanyak 111 ekor dengan rincian Kapanewon Kalasan sebanyak 78 ekor dan Kapanewon Pakem sebanyak 33 ekor,” kata Suparmono.

Tindakan pengendalian PMK lainnya adalah kegiatan penegakan diagnosa laboratorium PMK yang dilaksanakan di BBVet Wates terhadap sampel dari ternak yang menunjukkan gejala klinis dan ternak yang akan dilalulintaskan antar-provinsi.

"Kami minta masyarakat juga berperan aktif bila hewan ternaknya bergejala klinis, segera lapor ke petugas," katanya.