Dinas Kesehatan Gunungkidul sosialisasi ASIK dongkrak cek kesehatan gratis

id ASIK,Cek kesehatan gratis,Gunungkidul,Dinkes Gunungkidul

Dinas Kesehatan Gunungkidul sosialisasi ASIK dongkrak cek kesehatan gratis

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul Ismono. ANTARA/HO-Dokumen istimewa

Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengintensifkan sosialisasi aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) untuk mendongkrak jumlah masyarakat yang melakukan cek kesehatan gratis berdasarkan hari ulang tahun.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul Ismono di Gunungkidul, Rabu, mengatakan partisipasi masyarakat melakukan cek kesehatan gratis berdasarkan hari ulang tahun cukup rendah.

Hal ini disebabkan berbagai kendala teknis dan nonteknis, salah satu masalah utama yang dihadapi adalah kesulitan akses terhadap aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK), yang menjadi salah satu platform utama untuk mengelola data peserta.

"Untuk itu, kami melakukan upaya sosialisasi melalui media sosial dan rapat atau pertemuan lintas sektor," kata Ismono.

Ia mengatakan kendala lainnya, yakni sejumlah puskesmas di Gunungkidul juga belum dilengkapi dengan ruang klinik khusus untuk pelaksanaan CKG, sehingga menyebabkan pelayanan menjadi kurang optimal.

"Masalah lain yang juga mencuat adalah belum diaktifkannya aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM) CKG oleh sebagian besar masyarakat, yang menghambat proses pendaftaran. Nanti akan menjadi bahan evaluasi," kata Ismono.

Meskipun demikian, kata Ismono, respons masyarakat terhadap program ini menunjukkan tren yang positif. Sejak diluncurkan pada Februari 2025 hingga awal Maret, jumlah pendaftar mencapai 812 orang, dengan tingkat kehadiran sebesar 89,41 persen, atau sekitar 726 orang yang hadir untuk melakukan pemeriksaan.

"Dari persentasenya, trennya sudah mulai ada kenaikan meskipun masih sedikit sekali," katanya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Paliyan Lukito mengatakan jumlah pendaftar di tempat mereka masih rendah. Dalam sehari, rerata hanya ada 5-10 pasien saja.

"Di Puskesmas Paliyan, kami dalam sehari ditargetkan bisa melayani sedikitnya 12 pasien," kata Lukito.

Di Wilayah Paliyan, dengan jumlah penduduk sekitar 33 ribu jiwa, mereka harus bisa melayani setidaknya 1.650 orang atau sekitar lima persen dari total jumlah penduduk untuk memenuhi target Kementerian Kesehatan.

"Maka, paling sedikitnya 12 pasien per hari agar target bisa terpenuhi," katanya.

Selain faktor teknis, waktu pelaksanaan yang bertepatan dengan Ramadhan dan panen raya di wilayah setempat juga menjadi tantangan. Banyak warga yang lebih fokus pada aktivitas agama dan pertanian, yang berdampak pada rendahnya partisipasi dalam program CKG.

"Saat ini bertepatan dengan puasa dan juga panen raya, jadi masyarakat lebih fokus ke sana," katanya.*

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025