Yogjakarta (ANTARA) - Mudik menjadi momen yang dinanti banyak orang, namun perjalanan panjang, kemacetan, antrean di stasiun, terminal, atau bandara, serta perubahan pola tidur dapat menguras energi.
Terlebih bagi mereka yang tetap menjalankan ibadah puasa selama perjalanan, menjaga stamina menjadi tantangan tersendiri.
Banyak pemudik mengandalkan kafein untuk tetap bertenaga, namun belakangan ini, green coffee semakin dilirik sebagai alternatif yang lebih sehat.
Green coffee adalah biji kopi mentah yang tidak melalui proses pemanggangan, sehingga tetap kaya akan asam klorogenat, senyawa antioksidan yang berperan dalam menjaga metabolisme tubuh.
Berbeda dengan kopi biasa, green coffee menawarkan energi yang lebih stabil tanpa risiko jantung berdebar atau gangguan tidur.
Baca juga: Waktu yang baik minum kopi atau teh saat puasa sesuai saran dokter gizi
Dokter umum sekaligus influencer kesehatan, dr. Dion Haryadi, PN1, CHC, AIFO-K, menilai green coffee sebagai pilihan yang tepat bagi pemudik yang ingin menjaga stamina.
"Green coffee kaya antioksidan dan asam klorogenat yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Selain memberi energi tambahan, green coffee juga membantu menjaga metabolisme tubuh tetap optimal, serta menurunkan risiko jantung berdebar dan gangguan tidur," jelasnya.
Sejumlah penelitian juga mendukung manfaat green coffee. Studi tahun 2020 menunjukkan bahwa konsumsi rutin green coffee dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL secara signifikan.
Studi lain mengungkapkan bahwa konsumsi 400 mg green coffee selama empat minggu dapat membantu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Manfaat green coffee bisa menjadi solusi bagi pemudik yang ingin tetap bertenaga tanpa mengorbankan kesehatan jantung.
Baca juga: Kementerian Hukum serahkan Sertifikat Kekayaan Kopi Robusta Sleman
Tidak hanya itu, banyak orang telah merasakan manfaatnya. Bobby Andreas Ida, model sekaligus fitness influencer, mengakui bahwa green coffee membantunya menjaga fokus dan stamina tanpa efek samping.
"Dalam keseharian yang sibuk, menjaga energi tanpa mengorbankan kesehatan adalah prioritas saya. Sejak mengonsumsi minuman energi berbasis green coffee, saya merasakan energi yang lebih stabil dan bertahan lebih lama," ungkap Bobby.
Zikri Mubarak, seorang bartender profesional dan pecinta kopi, menilai green coffee sebagai alternatif menarik bagi mereka yang ingin menikmati kopi dengan cara lebih sehat.
"Green coffee punya rasa yang lebih earthy dan mild dibanding kopi hitam, tapi tetap memberi efek segar lebih lama. Cocok untuk mereka yang ingin menikmati kopi dengan cara yang berbeda," ujarnya.
Bagi generasi muda yang aktif, manfaat antioksidan dalam green coffee semakin relevan. Stres, polusi udara, dan gaya hidup cepat dapat meningkatkan produksi radikal bebas dalam tubuh, yang berpotensi merusak sel. Konsumsi green coffee dapat membantu melawan stres oksidatif, menjaga daya tahan tubuh tetap optimal.
Baca juga: 3,6 juta penumpang diprediksi padati Soetta selama masa angkutan Lebaran
Green coffee bisa dinikmati dalam berbagai bentuk, seperti minuman dingin yang menyegarkan atau dalam campuran minuman energi. Namun, dr. Dion mengingatkan agar konsumsi tetap seimbang dengan pola makan sehat dan olahraga teratur.
"Di era yang menuntut fokus dan energi sepanjang hari, penting untuk menemukan asupan yang tidak hanya menunjang produktivitas tetapi juga mendukung kesehatan jangka panjang," pungkasnya.
Semakin meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat, green coffee bisa menjadi pilihan cerdas bagi pemudik yang ingin tetap segar dan berenergi hingga sampai di kampung halaman.
Green coffee, alternatif sehat untuk jaga energi saat mudik

Green coffee atau biji kopi mentah yang tidak melalui proses pemanggangan, sehingga tetap kaya akan asam klorogenat, senyawa antioksidan yang berperan dalam menjaga metabolisme tubuh. ANTARA/Ist