Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta akan menanggulangi kemiskinan ekstrem melalui zakat dari aparatur sipil negara (ASN) yang dihimpun melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) pada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
"Berdasarkan kajian yang dilakukan Baznas, potensi zakat dari ASN di Kabupaten Bantul mencapai Rp15 miliar, harapannya melalui zakat ini dapat mengatasi masalah kemiskinan ekstrem di Bantul," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih pada acara Penyerahan Penghargaan UPZ Terbaik 2025 di Bantul, Jumat.
Menurut dia, oleh karena itu potensi zakat tersebut agar bisa direalisasikan, karena datanya sudah jelas, dan besaran zakat sudah diproyeksikan.
"Tentu ini merupakan ikhtiar kita bersama untuk menangani kemiskinan ekstrem. Harapan kami adalah dapat mengurangi kemiskinan ekstrem hingga menjadi nol pada tahun 2026," katanya.
Bupati juga menekankan pentingnya kontribusi ASN dalam pengumpulan zakat, sebagai kontribusi dalam pengentasan kemiskinan di Bantul. Apalagi saat ini kemiskinan masih berada pada angka 11,6 persen dan kemiskinan ekstrem masih 0,8 persen.
"Jika semua ASN yang berkewajiban zakat itu berzakat, kemiskinan dapat dikurangi. Maka, ASN yang Muslim wajib menyetorkan zakat melalui Baznas yang sudah berkomitmen untuk turut mengatasi kemiskinan di Bantul," katanya.
Bupati Bantul juga berharap, penghargaan yang diberikan kepada UPZ terbaik tersebut dapat semakin banyak unit pengumpul zakat yang terinspirasi untuk bekerja lebih maksimal dalam pengumpulan zakat, serta mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem.
Sementara itu, Kepala Baznas Bantul Damanhuri mengatakan agar pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) maupun instansi pemerintah di Bantul dapat mengoptimalkan penghimpunan zakat di satuan kerjanya masing-masing.
"Ini dalam rangka optimalisasi penghimpunan zakat di lingkungan Pemkab Bantul. Saya berharap kepala OPD dapat memberikan keteladanan dan menggerakkan ASN di lingkungan untuk melaksanakan kewajiban zakatnya melalui Baznas," katanya.