Komitmen RS Santa Elisabeth, berikan layanan terbaik bagi peserta JKN

id BPJS Kesehatan

Komitmen RS Santa Elisabeth, berikan layanan terbaik bagi peserta JKN

PIC RS Santa Elisabeth, Fiki Wulandari. ANTARA/HO-BPJS Kesehatan

Yogyakarta (ANTARA) - Dalam penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan menggandeng rumah sakit sebagai mitra untuk memberikan layanan kesehatan bagi peserta.

Layanan mudah, cepat, dan setara menjadi pondasi bagi kepuasan peserta. Hal ini harus disertai komitmen kuat agar layanan baik terus berkesinambungan dan konsisten.

Rumah Sakit Santa Elisabeth, Bantul, yang sejak tahun 2014 telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, membuktikan komitmennya dalam memberikan layanan berkualitas bagi peserta JKN.

"Sejak awal ada BPJS Kesehatan di tahun 2014, kami sudah bekerja sama. Saat ini sebagian besar pasien kami adalah peserta JKN. Untuk rawat jalan, 55 persen adalah menggunakan JKN. Kemudian untuk layanan rawat inap, 93 persen merupakan pasien dengan penjaminan JKN,” kata PIC RS Santa Elisabeth, Fiki Wulandari, Senin (28/04).

Guna memastikan layanan pada peserta JKN berjalan dengan baik, RS Santa Elisabeth menyiapkan satu loket khusus bagi petugas Pemberi Informasi dan Penanganan Pengaduan (PIPP).

Apabila membutuhkan bantuan dan informasi, peserta dapat langsung berkonsultasi dengan petugas.
Petugas akan melakukan pengecekan serta berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan untuk menyelesaikan kebutuhan peserta.

“Komitmen kami jelas dan sesuai juga dengan janji layanan JKN yang kami pasang di beberapa titik. Di antaranya di bagian depan loket pendaftaran, di depan bangsal rawat inap, dan di depan poli rawat jalan,” jelas Fiki.

Janji tersebut di antaranya menerima Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk pendaftaran pelayanan dan tidak meminta dokumen fotokopi saat pendaftaran.

Janji layanan JKN adalah komitmen tertulis dari fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan diletakkan di lokasi strategis agar peserta bisa melihat langsung.

Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta, M. Idar Aries Munandar, mengatakan BPJS Kesehatan terus mengedepankan inovasi dan terobosan baru untuk memberikan kemudahan serta layanan terbaik bagi peserta.

Saat ini, yang sedang menjadi pilihan banyak peserta adalah antrean online. Mengambil antrean fasilitas kesehatan kini cukup dengan beberapa kali klik pada aplikasi.

“Fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan kami telah mengimplementasikan sistem antrean online yang terkoneksi dengan Aplikasi Mobile JKN. Dari aplikasi tersebut, peserta bisa mengambil antrean mulai dari klinik hingga rumah sakit. Kalau dahulu orang berusaha datang sepagi mungkin agar mendapat antrean, kini antrean bisa diambil dari mana saja,” kata Nandar.

Beragam manfaat dirasakan oleh peserta maupun fasilitas kesehatan. Dari sisi peserta, sistem antrean online membuat mereka tak perlu menunggu lama.

Jika jam layanan sudah dimulai, maka sistem akan menunjukkan pergerakan antrean sehingga peserta bisa memperkirakan kapan harus datang.
Antrean bahkan bisa diambil sehari sebelum waktu kunjungan yang direncanakan.

“Bagi fasilitas kesehatan tentu manfaatnya banyak. Penumpukan antrean bisa terurai sehingga tenaga kesehatan juga bisa memberikan pelayanan dengan lebih baik. Termasuk juga dari segi efisiensi, tidak perlu memperluas lahan parkir misalnya, karena aliran peserta yang datang jelas dan lancar,” kata Nandar.

Nandar juga mengimbau kepada fasilitas kesehatan yang bekerja sama dan melayani peserta JKN untuk selalu memberikan layanan prima. Harapannya, kepuasan peserta meningkat dan derajat kesehatan masyarakat terjaga.

“Harus prima dalam memberikan pelayanan. Akses kepada layanan kesehatan kini terbuka, biaya sudah bukan lagi menjadi penghalang. Dengan penjaminan JKN dan pelayanan prima dari fasilitas kesehatan termasuk tenaga kesehatannya, maka tingkat kesehatan masyarakat, terutama di Bantul, akan meningkat. Inilah peran kita semua,” tegas Nandar.