Waspadai gelombang tinggi di pesisir selatan DIY hingga 12 Juni

id tinggi gelombang laut,pesisir DIY,BMKG

Waspadai gelombang tinggi di pesisir selatan DIY hingga 12 Juni

Ilustrasi - Relawan memantau ombak di Pantai Drini, Tepus, Gunungkidul, DI Yogyakarta, beberapa waktu lalu. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta meminta wisatawan mewaspadai adanya gelombang tinggi di pantai selatan. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Yogyakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat mewaspadai potensi gelombang tinggi yang diperkirakan terjadi di wilayah perairan selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hingga 12 Juni 2025 akibat pengaruh bibit siklonik 92W di perairan timur Filipina.

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono dalam keterangannya di Yogyakarta, Senin, mengatakan keberadaan bibit siklon tersebut menyebabkan dominasi pola angin timuran yang turut mempengaruhi kondisi perairan selatan Jawa, termasuk wilayah DIY.

"Terpantau bibit siklon 92W di perairan timur Filipina. Pola angin timur mendominasi pola cuaca di sebagian besar wilayah Jawa termasuk wilayah DIY, sehingga mempengaruhi ketinggian gelombang beberapa hari ke depan," ujar Warjono.

Berdasarkan prakiraan cuaca, gelombang laut di perairan selatan DIY, meliputi perairan Kabupaten Gunungkidul, Bantul, dan Kulon Progo, kata dia, berpotensi mencapai tinggi antara 2,5 hingga 4,0 meter.

Baca juga: Gempa magnitudo 6,2 guncang Aceh, tidak berpotensi tsunami menurut BMKG

Karena itu, dia mengimbau masyarakat, khususnya nelayan, operator kapal, serta wisatawan yang beraktivitas di wilayah pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan.

Warjono menyebut perahu nelayan mulai berisiko jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang melebihi 1,25 meter.

Demikian pula kapal tongkang berpotensi terdampak apabila gelombang 1,5 meter dengan angin 16 knot, dan kapal feri pada gelombang 2,5 meter dengan angin 21 knot.

Selain pengaruh bibit siklonik 92W, menurut Warjono, kondisi dinamika atmosfer turut dipengaruhi pola sirkulasi siklonik di barat daya Sumatra yang menyebabkan terbentuknya daerah konvergensi dan belokan angin (shearline).

Kombinasi itu menyebabkan angin di wilayah Jawa, termasuk DIY, bertiup dominan dari arah timur hingga tenggara dan turut mendukung peningkatan tinggi gelombang di laut selatan.

Baca juga: Warga Yogyakarta diminta waspadai cuaca ekstrem tiga hari ke depan

Ia menambahkan, suhu muka laut di Laut Jawa dan Samudra Hindia selatan Jawa saat ini juga terpantau relatif hangat, antara 28 hingga 30 derajat Celsius, dengan anomali hingga 2,5 derajat Celsius.

"Kondisi ini mendukung peningkatan suplai uap air ke atmosfer dan turut memperkuat pembentukan awan hujan," kata dia.*

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.