Bantul (ANTARA) - Pergelaran Wayang Topeng digelar di Kelurahan Duwet, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta oleh pemerintah setempat bersama komunitas seni dan budaya daerah ini sebagai upaya menjaga pelestarian warisan budaya tak benda.
Wakil Bupati Gunungkidul Joko Parwoto saat menghadiri kegiatan tersebut di Gunungkidul, Selasa, mengatakan pentingnya menjaga keberlangsungan warisan budaya, seperti Wayang Topeng, sedangkan pertunjukan ini sebagai bentuk komitmen menjaga warisan budaya tak benda.
"Wayang topeng bukan sekadar tontonan, tetapi juga tatanan ajaran hidup. Setiap topeng menggambarkan karakter, setiap lakon mencerminkan laku hidup. Ini adalah warisan budaya adiluhung yang sarat nilai tentang kebaikan, kepribadian, dan perjuangan," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya memberikan apresiasi kepada seluruh seniman, dalang, pengrawit, dan masyarakat yang terlibat dalam pelestarian budaya ini.
Sebab, katanya, kegiatan semacam ini bentuk nyata menjaga jati diri bangsa di tengah arus modernisasi.
"Pagelaran ini semoga menjadi penerang, pembelajaran, sekaligus hiburan yang penuh makna dan kebijaksanaan bagi kita semua. Mari kita hidupkan kembali seluruh bentuk seni dan budaya, demi mewujudkan Gunungkidul Raya yang Adil, Makmur, Lestari, dan Berkeadaban," katanya.
Ketua Komunitas Gundala Albertus Juwang mengatakan Wayang Topeng Duwet bukanlah seni pertunjukan baru, melainkan telah ada sejak lebih dari dua abad lalu dan menjadi bagian penting dari sejarah budaya masyarakat Duwet.
"Pagelaran ini adalah upaya membangkitkan kembali kesadaran kolektif masyarakat untuk merawat dan melestarikan wayang topeng. Ini bukan hanya topeng atau pertunjukan, tetapi sebuah filosofi yang hidup dan berkembang dalam masyarakat," katanya.
Melalui pergelaran dan film dokumenter yang diluncurkan tersebut, pihaknya ingin membuka ruang baru bagi kesenian tidak hanya di panggung-panggung tradisional, tetapi juga melalui media film dan platform digital agar menjangkau generasi muda.
Lurah Duwet Warsito mengatakan Wayang Topeng Duwet sudah ditetapkan pemerintah sebagai warisan budaya tak benda sejak tiga tahun lalu.
"Ini bagian dari warisan leluhur yang harus dijaga. Komunitas Gundala berperan besar dalam upaya tersebut, termasuk melalui film dokumenter yang mereka produksi. Mewakili masyarakat, kami mendukung sepenuhnya pelestarian budaya lokal ini," katanya.
