Perusahaan asuransi-OJK targetkan produk parametrik terealisasi 2026

id asuransi bencana,asuransi kebencanaan,asuransi parametrik,parametrik gempa,parametrik curah hujan,industri reasuransi,pe

Perusahaan asuransi-OJK targetkan produk parametrik terealisasi 2026

Tangkapan layar - Kepala Departemen Industry Research Indonesia Re Fiza Wira Atmaja memaparkan mitigasi risiko finansial akibat gempa dalam ReInpodcast. ANTARA/Uyu Septiyati Liman.

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan asuransi dan reasuransi bersama asosiasi serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menyusun produk asuransi parametrik kebencanaan berskala nasional berdasarkan curah hujan dan magnitude gempa, yang ditargetkan dapat diimplementasikan pada tahun depan.

Kepala Departemen Industry Research PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) (Indonesia Re) Fiza Wira Atmaja, dalam keterangannya, yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan proses tersebut telah berlangsung selama setahun terakhir.

Indonesia Re merupakan salah satu perusahaan yang terlibat mengkaji produk asuransi baru tersebut.

"Sedang kami susun inisiatif bersama pemerintah untuk menyusun asuransi parametrik yang skalanya nasional. Sudah setahun nih, targetnya tahun depan 2026 realisasi," ucap Fiza.

Ia menyampaikan tujuan pengembangan produk asuransi tersebut adalah untuk menyediakan dana cepat agar para pemangku kepentingan dapat segera melakukan aksi tanggap darurat, bukan untuk mengganti kerugian harta maupun jiwa akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana.

Baca juga: BPBD catat jumlah korban meninggal akibat banjir se-Bali 18 orang

Baca juga: Eko Suwanto apresiasi peran relawan dalam mitigasi bencana DIY

Hal tersebut dikarenakan asuransi parametrik adalah jenis asuransi yang secara langsung membayar klaim berdasarkan parameter atau indikator tertentu, bukan berdasarkan hasil verifikasi kerusakan fisik di lapangan.

Ia pun mencontohkan jika nasabah di suatu daerah terdampak banjir akibat curah hujan yang tinggi, maka nilai klaim yang dibayarkan pun akan lebih besar dibandingkan nasabah di daerah yang terdampak banjir akibat curah hujan yang rendah.

Fiza mengatakan sejauh ini progres pengembangan asuransi parametrik disebut telah sampai pada desain produk, tapi masih diperlukan revisi dan penyesuaian.

Ia menuturkan berbagai hal juga masih dikaji, termasuk nilai premi, jumlah pembayaran klaim, hingga berapa porsi risiko yang akan direasuransikan di dalam dan di luar negeri.

"Kalau desain produknya sudah, tinggal mungkin beberapa revisi yang perlu dan untuk ke market internasional juga sudah di-sharing ya," kata Fiza.

Baca juga: Menteri LH ingatkan sampah dapat jadi faktor dalam kejadian bencana

Baca juga: Jalan Indonesia di panggung global untuk pengurangan risiko bencana









Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Perusahaan asuransi-OJK targetkan produk parametrik terealisasi 2026

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.