Konser Sculptures in Time kolaborasi ISI Yogyakarta dan KUG Austria sukses digelar

id karawitan,Sandikala ensemble, austria,ISI,Yogyakarta, pertunjukan,konser,gamelan,pertunjukan,Sculptures in Time

Konser Sculptures in Time kolaborasi ISI Yogyakarta dan KUG Austria sukses digelar

Mahasiswa Jurusan Karawitan ISI Yogyakarta bersama anggota Sandikala Ensemble memainkan alat musik karawitan dalam Konser Komposisi Baru untuk Gamelan Jawa bertajuk “Sculptures in Time” yang diselenggarakan Jurusan Karawitan FSP ISI Yogyakarta berkolaborasi dengan KUG Austria di Teater Arena ISI Yogyakarta, Minggu (14/9/2025). ANTARA/Rahid Putra Laksana

Yogyakarta (ANTARA) - Jurusan Karawitan Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta bekerja sama dengan Kunstuniversität Graz (KUG) Austria sukses menggelar konser komposisi baru untuk gamelan Jawa bertajuk Sculptures in Time.

Acara yang didukung oleh Ernst von Siemens Music Foundation dan Society of Friends of KUG ini berlangsung di Teater Arena ISI Yogyakarta pada Minggu, 14 September 2025.

Konser ini merupakan puncak dari rangkaian program yang dimulai sejak 3 September 2025. Selama periode tersebut, anggota Sandikala Ensemble dan lima mahasiswa Jurusan Karawitan FSP ISI Yogyakarta terlibat dalam proses latihan intensif untuk mempersiapkan karya-karya baru tersebut.

Keempat komposer yang berperan dalam penciptaan komposisi gamelan Jawa ini adalah Dion Nataraja, Wahyu Thoyyib Pambayun, Willyday Namali, dan Yustiawan Paradigma Umar.

Pertunjukan dimulai pukul 19.15 WIB dengan sambutan hangat dari Wakil Dekan I Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta dan Ketua Jurusan Karawitan ISI Yogyakarta. Setelah itu, penonton disuguhkan dengan pertunjukan yang menampilkan komposisi dari keempat komposer tersebut, yang dibawakan oleh mahasiswa Jurusan Karawitan ISI Yogyakarta dan anggota Sandikala Ensemble.

Ketua Jurusan Karawitan ISI Yogyakarta Asep Saepudin, menjelaskan bahwa konser ini adalah kelanjutan dari kerja sama yang sudah lama terjalin antara ISI Yogyakarta dan Kunstuniversität Graz. Pertunjukan ini tidak hanya bertujuan untuk memperkaya khazanah seni pertunjukan, tetapi juga memberikan pengalaman bagi mahasiswa dalam bidang penciptaan komposisi karawitan.

Selain itu, acara ini menawarkan alternatif penciptaan karya baru untuk gamelan Jawa dan membuka ruang diskusi dalam ranah penciptaan komposisi karawitan. Sementara itu, konser ini juga menjadi bagian dari penelitian disertasi salah satu mahasiswa program doktoral dari Austria, Julija Novosel.

Julija Novosel, yang juga merupakan inisiator program ini, menjelaskan bahwa judul “Sculptures in Time” dipilih untuk mewakili pesan bahwa komposisi gamelan yang ditampilkan dalam pertunjukan ini tidak hanya bersifat statis.

"Bagian penting dari karya ini bukan hanya nada, tetapi juga waktu, karena semua bunyi hadir dalam setiap waktu yang merekam perjalanan, emosi, dan sejarah," katanya.

Sebagai langkah berikutnya, karya-karya ini akan dibawa ke Eropa pada tahun depan untuk dipentaskan di Yunani, Berlin, dan Hamburg, bekerja sama dengan seniman-seniman lokal di sana.

Acara pun ditutup dengan sesi artist talk yang menghadirkan diskusi dari masing-masing komposer yang karyanya telah dipentaskan.

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.