Kurang tenang menjadi faktor Sabar/Reza terhenti di babak pertama

id Sabar Karyaman Gutama,Moh Reza Pahlevi,China Masters,China Masters 2025,PBSI,Bulu tangkis

Kurang tenang menjadi faktor Sabar/Reza terhenti di babak pertama

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi dalam laga 32 besar China Masters 2025 yang berlangsung di Shenzhen Arena, Shangbu, Selasa (16/09/2025). (ANTARA/HO-PBSI)

Jakarta (ANTARA) - Kurang tenang menjadi faktor pebulu tangkis ganda putra Indonesia Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi terhenti di babak pertama China Masters 2025.

Dalam laga babak 32 besar yang berlangsung di Shenzhen Arena, Shangbu, Selasa, Sabar/Reza mengakui ketangguhan dari ganda Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dua gim langsung 16-21, 20-22.

"Secara permainan kami dan mereka kurang lebih sama dibandingkan minggu lalu. Tapi kami banyak mati sendiri dan kurang tenang di poin-poin akhir hari ini," kata Reza dikutip dari PBSI.

Takluk dalam pertandingan berdurasi 44 menit, Sabar mengatakan bahwa di gim kedua seharusnya tidak bermain terlalu terburu-buru karena sudah memasuki game point pada gim kedua.

"Sangat disayangkan memang di gim kedua, kami sudah game point tapi tidak bisa menyelesaikan. Kami terlalu terburu-buru dan ada momen di mana harusnya bisa menyudahi permainan malah mati sendiri. Itu sangat merugikan dan mengubah keadaan," ungkap Sabar.

Terhenti di babak pertama, ganda unggulan ketujuh turnamen ini pun mengungkapkan akan mengevaluasi sisi non teknis terutama terkait mental dan psikis saat menghadapi poin-poin krusial.

"Kami harus evaluasi sisi nonteknisnya lagi terutama ketenangan. Selain itu, fokus dan kondisi juga harus lebih diperhatikan terutama saat masuk pekan kedua turnamen seperti ini," ujar Sabar.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kurang tenang jadi faktor Sabar/Reza terhenti di babak pertama

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.