Yogyakarta (ANTARA) - Kiki Kusuma duduk dengan hati penuh kecemasan di samping ranjang ayahnya di salah satu bilik rumah sakit di Kabupaten Sleman. Ayahnya, yang sudah berusia lanjut, kembali dirawat karena dugaan stroke kambuh setelah sembuh dari serangan pertama.
Sejak tahun 2009, ayah Kiki telah berjuang melawan stroke yang sempat menyebabkan kelumpuhan dan memerlukan perawatan intensif berbulan-bulan. Meskipun sempat pulih dan bisa kembali beraktivitas, kondisi kesehatannya kini kembali menurun.
“Bapak sudah di CT scan dan rontgen, namun hasilnya belum diketahui. Ada dugaan stroke kambuh karena riwayat penyakit ini. Keluhannya sekarang, bapak cegukan terus-terusan. Dokter mengatakan beliau harus dirawat inap,” ujar Kiki dengan suara pelan, penuh kekhawatiran.
Bagi Kiki, perempuan berusia 38 tahun dan anak dari empat bersaudara, tantangan hidup semakin berat. Selain merawat ayahnya di rumah sakit, ia juga harus menjaga ibunya yang tengah sakit.
“Ibu baru saja keluar dari rumah sakit setelah opname karena diabetes dan hipertensi. Sebenarnya beliau belum siap pulang karena gula darahnya masih naik turun, tetapi beliau memaksa pulang. Baru saja ibu pulang, eh justru bapak yang masuk rumah sakit,” kata Kiki sambil berusaha tegar.
Di tengah situasi yang penuh tantangan ini, Kiki merasa sangat terbantu dengan keberadaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dengan adanya JKN, beban finansial untuk pengobatan ayahnya tidak lagi mengganggu kesejahteraan keluarganya.
“Kami merasa sangat terbantu sekali dengan adanya JKN. Bapak dan ibu di rumah berjualan dengan penghasilan yang tidak menentu. Dengan adanya Program JKN, kami merasa terlindungi secara finansial, dan saya serta saudara-saudara saya yang sudah berkeluarga tidak terbebani oleh biaya pengobatan,” kata Kiki dengan rasa syukur.
Program JKN tidak hanya membantu biaya rawat inap ayah Kiki, tetapi juga memberi perlindungan untuk pemeriksaan rutin, pengobatan, dan kontrol kesehatan lainnya.
Kiki menceritakan, ibunya sempat mengeluhkan sakit dada, perut, dan pandangan kabur, yang memerlukan perawatan lebih lanjut, termasuk operasi katarak dan pengobatan luka di kepala. Semua perawatan tersebut, tidak lagi menjadi beban biaya yang berat berkat program JKN.
Dengan adanya JKN, keluarga Kiki dapat dengan mudah mengakses layanan kesehatan, termasuk mendapatkan rujukan dan bantuan administrasi yang diperlukan. Salah satu kelebihan JKN adalah memberikan jaminan perawatan berkelanjutan, sangat penting bagi pasien dengan penyakit kronis seperti stroke, diabetes, dan hipertensi.
Kedua orang tua Kiki harus menjalani kontrol rutin, dan tanpa Program JKN, tentu mereka akan kesulitan melanjutkan perawatan jangka panjang.
Bagi Kiki, manfaat JKN tidak hanya terletak pada perlindungan finansial, tetapi juga pada kenyamanan dan kemudahan akses layanan kesehatan.
“Dengan adanya Program JKN, kami bisa lebih tenang merawat orang tua tanpa khawatir soal biaya.” ujar Kiki penuh syukur, merasa beruntung memiliki perlindungan kesehatan yang menenangkan.
