Yogyakarta (ANTARA) - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah memberikan dampak positif bagi banyak keluarga Indonesia, termasuk bagi Juniadi, seorang buruh lepas yang baru selesai menjalani operasi usus buntu.
Melalui pengalamannya, lelaki berusia 36 tahun, warga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang sehari-hari bekerja sebagai buruh lepas ini, mengaku merasakan langsung manfaat dari program ini, setelah menjalani operasi.
Juniadi mengisahkan awalnya ia mulai merasakan sakit perut hebat di bagian kanan dan setelah memeriksakan diri di puskesmas atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), dokter mendiagnosisnya sebagai usus buntu dan memberinya rujukan untuk perawatan lebih lanjut di rumah sakit atau Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
“Sebenarnya mengeluh sakitnya sudah lama, sempat sembuh dan kambuh, begitu terus dan tidak diperiksakan. Sampai akhirnya kemarin itu nyeri hebat disertai demam, jadi dilarikan ke Puskesmas,” kata Hartati (35), istri Juniadi yang menemani di rumah sakit, menceritakan secara berlahan.
Hartati dan Juniadi bersyukur, di saat kondisi darurat, keduanya sudah terdaftar sebagai peserta JKN, sehingga saat periksa ke FKTP, diberi rujukan ke FKRTL, tidak khawatir soal biaya.
Keduanya bersyukur, dengan telah terdaftar dalam Program JKN, ketakutan akan pengeluaran biaya tidak terduga menjadi sirna.
"Alhamdulillahnya sudah punya kartu JKN. Dulu kan, tidak punya, kalau berobat harus membayar karena pakai jalur yang umum atau mandiri,” kata Hartati penuh syukur.
Ia mengaku sempat khawatir mahalnya biaya rumah sakit, apalagi operasi, namun kini dirinya merasa lega karena seluruh biaya operasi suaminya ditanggung pemerintah melalui Program JKN.
Hartati yang sehari-hari sebagai ibu rumah tangga ini pun menceritakan tidak hanya untuk pengobatan suaminya, tetapi anak semata wayangnya sebelumnya juga menggunakan jaminan dari BPJS Kesehatan untuk pengobatan akibat infeksi telinga.
"Sebelum suami, kami juga menggunakan kartu JKN untuk anak yang infeksi telinga. Alhamdulillah ada Program JKN. Kemarin rawat jalan," katanya.
Hartati mengaku dengan adanya Program JKN, keluarganya banyak merasakan manfaat positif terutama terkait biaya, keduanya bisa mendapatkan akses pengobatan secara terbuka dan tidak lagi takut mengganggu finansial keluarga.
Saat ada anggota keluarga yang sakit, tambah Hartati, pihaknya kini bisa langsung periksa ke FKTP atau jika diperlukan rujukan, maka tanpa ragu berobat ke FKTL, tanpa perlu mengkhawatirkan soal biaya, karena telah ditanggung pemerintah lewat Program JKN.
“Alhamdulillah… alhamdulillah,” kata keduanya berulang menyampaikan rasa syukurnya.
