WHO: Tak ada bukti vaksin sebabkan autisme

id WHO,vaksin,autisme

WHO: Tak ada bukti vaksin sebabkan autisme

Arsip photo: Petugas menyuntikkan vaksin Human Papillomavirus (HPV) kepada siswi SMP saat vaksinasi HPV di SMP Negeri 3 Malang, Malang, Jawa Timur, Jumat (20/12/2024). (ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/agr/aa.)

Moskow (ANTARA) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan tidak ada bukti yang mengaitkan vaksin dengan gangguan spektrum autisme (ASD), sebut laporan resmi Komite Penasihat Global WHO untuk Keamanan Vaksin (GACVS) yang dirilis Kamis (11/12).

Dalam laporan tersebut, komite menyatakan bahwa setelah meninjau bukti ilmiah terbaru yang dipublikasikan antara Januari 2010 hingga Agustus 2025, mereka kembali memastikan kesimpulan dari kajian besar pada 2002, 2004, dan 2012: tidak ada bukti hubungan kausal antara vaksin dan ASD.

Penilaian mencakup seluruh jenis vaksin, termasuk yang mengandung thiomersal—pengawet berbasis merkuri yang sejak lama dituduh, meski telah dibantah ilmiah, berkontribusi pada autisme. Komite menegaskan, hubungan kausal hanya dapat ditetapkan apabila banyak studi berkualitas tinggi menunjukkan asosiasi yang konsisten dan signifikan secara statistik.

WHO menyebutkan bahwa dari 31 studi yang ditinjau, 20 di antaranya tidak menemukan bukti hubungan vaksinasi dengan autisme.

Pada September lalu, WHO juga menyatakan bahwa bukti saat ini tidak mendukung adanya kaitan kausal antara konsumsi parasetamol oleh ibu hamil dan risiko autisme pada anak.

Pernyataan itu menanggapi komentar Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang mengeklaim FDA akan memperingatkan dokter bahwa acetaminophen—nama lain parasetamol—dapat meningkatkan risiko autisme pada anak jika digunakan selama kehamilan.

Sumber: Sputnik/RIA Novosti



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: WHO tegaskan kembali tak ada kaitan antara vaksin dan autisme

Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.