Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut baru 13 provinsi di seluruh Indonesia yang telah mencapai target imunisasi Human Papillomavirus (HPV) untuk anak usia kelas 5 SD sebesar 90 persen.
Sosialisasi dan edukasi secara masif terkait vaksin untuk mencegah kanker serviks tersebut terus dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, utamanya dengan melibatkan para guru, tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
"Sampai dengan 23 November 2025 sudah ada 13 provinsi yang bisa mencapai target di atas 90 persen. Kami menargetkan di tahun ini untuk imunisasi HPV anak perempuan usia kelas 5 SD itu 90 persen, ini sudah ada 13 provinsi dan 173 kabupaten/kota yang berhasil mencapai, meski masih banyak juga yang belum mencapai," kata Ketua Tim Kerja Imunisasi Khusus dan Tambahan Kemenkes Endang Budi Hastuti di Jakarta, Jumat.
Endang menjelaskan imunisasi HPV tersebut sudah dimulai sejak Agustus 2025 bersamaan dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah untuk vaksinasi HPV (BIAS HPV), dimana setiap bulan Kemenkes rutin memantau dan mengundang pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota untuk menyampaikan capaiannya.
"Mereka tiap bulan menyampaikan cakupan mereka sudah sampai berapa, kemudian membahas kira-kira ada kendala apa. Namun masih banyak provinsi yang hingga bulan November masih belum belum memulai, sehingga cakupannya masih rendah, karena beberapa daerah itu enggak punya dana untuk melakukan imunisasi HPV ini," ucap Endang.
Kemenkes memahami cakupan imunisasi HPV di beberapa daerah yang masih rendah karena mengalami efisiensi anggaran. Namun sosialisasi dan edukasi terkait vaksin tersebut terus dilakukan di sekolah-sekolah melalui pembelajaran tentang kesehatan reproduksi.
Indonesia menargetkan eliminasi kanker serviks pada 2030 dengan memastikan 90 persen anak perempuan serta anak laki-laki mendapatkan vaksin HPV sebelum usia 15 tahun.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyoroti tantangan disinformasi dan mispersepsi terkait vaksin HPV yang masih ditemui di sejumlah daerah. Ia menekankan perlunya dukungan lintas sektor untuk meningkatkan pemahaman masyarakat.
“Kementerian Kesehatan memerlukan dukungan lintas sektor untuk menghilangkan kesalahpahaman ini," kata Wamenkes Dante.
Selain vaksinasi, ia mengingatkan pentingnya skrining dini sebagai langkah deteksi kanker serviks. Saat ini pihaknya menyediakan layanan skrining gratis menggunakan metode DNA HPV yang lebih akurat bagi perempuan usia 30–69 tahun.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes: Baru 13 provinsi capai target imunisasi HPV anak SD
