Yogyakarta (ANTARA) - Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Lulusan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta diharapkan terus mengembangkan diri baik spiritual, karakter, kepribadian maupun sikap secara positif, kata Rektor UKDW Henry Feriadi PhD.
"Lulusan UKDW juga harus siap mengaplikasikan kemampuan yang dimiliki dalam berbagai bidang pekerjaan yang akan ditekuni," kata Henry pada wisuda sarjana dan pascasarjana UKDW periode Maret 2019, di Auditorium Koinonia UKDW Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, selembar ijazah, transkrip akademik, dan sertifikat pendamping ijazah tidak otomatis menjamin diperolehnya pekerjaan yang diinginkan apalagi mendapatkan kesuksesan dalam waktu singkat.
"Dalam berjuang untuk mencapai impian pekerjaan yang mapan dan kesuksesan hidup masih diperlukan proses pembelajaran yang lebih tinggi, lebih sulit, dan lebih lama dibandingkan waktu kuliah di UKDW, yang dinamakan pembelajaran sepanjang hayat atau disebut 'Universitas Kehidupan'," katanya.
Pada wisuda sarjana dan pascasarjana periode Maret 2019 itu UKDW mewisuda sebanyak 150 lulusan yang terdiri atas 145 lulusan program sarjana (S1) dan lima lulusan program pascasarjana (S2 dan S3).
Dari keseluruhan wisudawan tersebut terdapat lima lulusan program sarjana dengan predikat "Wisudawan Terbaik Universitas" yakni Jonasita Raicha F Talumedun dari Program Studi Manajemen dengan IPK 3,96, Erwin Winata dari Program Studi Informatika (3,90).
Selanjutnya, Cyntia Ayu Permata dari Program Studi Arsitektur dengan IPK 3,84, Yeheskiel Rivaldo Wijaya dari Program Studi Akuntansi (3,71), dan Reyna Dwi Gloria Gili dari Program Studi Desain Produk (3,58).
Selain itu, terdapat dua lulusan program pascasarjana dengan predikat "Wisudawan Terbaik Universitas" yakni Kritsno Saptenno dari Magister Ilmu Teologi dengan IPK 3,67 dan Fernando Sibarani dari Doktor Teologi (3,99).
"Lulusan UKDW juga harus siap mengaplikasikan kemampuan yang dimiliki dalam berbagai bidang pekerjaan yang akan ditekuni," kata Henry pada wisuda sarjana dan pascasarjana UKDW periode Maret 2019, di Auditorium Koinonia UKDW Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, selembar ijazah, transkrip akademik, dan sertifikat pendamping ijazah tidak otomatis menjamin diperolehnya pekerjaan yang diinginkan apalagi mendapatkan kesuksesan dalam waktu singkat.
"Dalam berjuang untuk mencapai impian pekerjaan yang mapan dan kesuksesan hidup masih diperlukan proses pembelajaran yang lebih tinggi, lebih sulit, dan lebih lama dibandingkan waktu kuliah di UKDW, yang dinamakan pembelajaran sepanjang hayat atau disebut 'Universitas Kehidupan'," katanya.
Pada wisuda sarjana dan pascasarjana periode Maret 2019 itu UKDW mewisuda sebanyak 150 lulusan yang terdiri atas 145 lulusan program sarjana (S1) dan lima lulusan program pascasarjana (S2 dan S3).
Dari keseluruhan wisudawan tersebut terdapat lima lulusan program sarjana dengan predikat "Wisudawan Terbaik Universitas" yakni Jonasita Raicha F Talumedun dari Program Studi Manajemen dengan IPK 3,96, Erwin Winata dari Program Studi Informatika (3,90).
Selanjutnya, Cyntia Ayu Permata dari Program Studi Arsitektur dengan IPK 3,84, Yeheskiel Rivaldo Wijaya dari Program Studi Akuntansi (3,71), dan Reyna Dwi Gloria Gili dari Program Studi Desain Produk (3,58).
Selain itu, terdapat dua lulusan program pascasarjana dengan predikat "Wisudawan Terbaik Universitas" yakni Kritsno Saptenno dari Magister Ilmu Teologi dengan IPK 3,67 dan Fernando Sibarani dari Doktor Teologi (3,99).