Sleman (ANTARA) - Puluhan gerai makanan khas Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta digelar dalam acara "Festival Kuliner Jajal Jajanan Sleman" yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman mulai 26 sampai 28 April 2019 di Sleman City Hall (SCH).
Festival kuliner yang dimaksudkan untuk memperkenalkan makanan khas asli Sleman tersebut dibuka Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun, Jumat.
"Dengan adanya acara tersebut, masyarakat jadi lebih mengenal jenis-jenis makanan khas Sleman," katanya.
Ia berharap ajang tersebut dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Kabupaten Sleman.
"Jadi wisata kuliner seperti ini sangat efektif untuk menarik wisatawan datang ke Sleman," katanya.
Menurut dia, kegiatan tersebut merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Sleman untuk melestarikan makanan tradisional yang ada di Sleman.
"Sebab dengan adanya berbagai macam makanan modern, masyarakat, khususnya generasi muda menjadi kurang mengenali bahkan kurang berminat untuk coba mengonsumsi jajanan tradisional khas Sleman. Padahal jajanan tradisional cenderung lebih sehat dan mempunyai kandungan gizi yang cukup baik," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Sudarningsih mengatakan bahwa gelaran tersebut untuk yang ketiga kalinya sejak 2017 lalu.
"Namun tahun ini baru yang pertama kalinya event tersebut di gelar di dalam mal, setelah sebelumnya diadakan di Taman Kuliner Condongcatur," katanya.
Dia berharap kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun tersebut dapat menarik lebih banyak lagi pengunjung yang akan mencicipi makanan khas Sleman yang legendaris.
"Mal ini kan tempat rekreasi keluarga ataupun bersama kerabat lainnya. Kita harapkan nanti banyak yang berkunjung dan dapat berjalan dengan lancar," katanya.
Ada sebanyak 25 jenis makanan yang dapat dinikmati pengunjung pada festival kuliner tersebut. Mulai dari makanan berat, ringan hingga berbagai minuman dapat dijumpai di acara tersebut.
Dalam festival ditampilkan jajanan-jajanan legendaris seperti bacem kepala kambing, slondok renteng, baceman bebek Ngino, jadah tempe dan tongseng kopyok khas Kaliurang.
Selain berbagai jenis makanan, pengunjung juga akan disuguhi dengan berbagai macam hiburan musik dan tari-tarian.
Pada acara tersebut juga akan digelar berbagai perlombaan, diantaranya cooking competition, battle cupping coffee dan lomba tari punglor. Festival kuliner tersebut akan ditutup pada Minggu 28 April 2019 dengan acara Kuntulan pada pukul 15.00 WIB.
Festival kuliner yang dimaksudkan untuk memperkenalkan makanan khas asli Sleman tersebut dibuka Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun, Jumat.
"Dengan adanya acara tersebut, masyarakat jadi lebih mengenal jenis-jenis makanan khas Sleman," katanya.
Ia berharap ajang tersebut dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Kabupaten Sleman.
"Jadi wisata kuliner seperti ini sangat efektif untuk menarik wisatawan datang ke Sleman," katanya.
Menurut dia, kegiatan tersebut merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Sleman untuk melestarikan makanan tradisional yang ada di Sleman.
"Sebab dengan adanya berbagai macam makanan modern, masyarakat, khususnya generasi muda menjadi kurang mengenali bahkan kurang berminat untuk coba mengonsumsi jajanan tradisional khas Sleman. Padahal jajanan tradisional cenderung lebih sehat dan mempunyai kandungan gizi yang cukup baik," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Sudarningsih mengatakan bahwa gelaran tersebut untuk yang ketiga kalinya sejak 2017 lalu.
"Namun tahun ini baru yang pertama kalinya event tersebut di gelar di dalam mal, setelah sebelumnya diadakan di Taman Kuliner Condongcatur," katanya.
Dia berharap kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun tersebut dapat menarik lebih banyak lagi pengunjung yang akan mencicipi makanan khas Sleman yang legendaris.
"Mal ini kan tempat rekreasi keluarga ataupun bersama kerabat lainnya. Kita harapkan nanti banyak yang berkunjung dan dapat berjalan dengan lancar," katanya.
Ada sebanyak 25 jenis makanan yang dapat dinikmati pengunjung pada festival kuliner tersebut. Mulai dari makanan berat, ringan hingga berbagai minuman dapat dijumpai di acara tersebut.
Dalam festival ditampilkan jajanan-jajanan legendaris seperti bacem kepala kambing, slondok renteng, baceman bebek Ngino, jadah tempe dan tongseng kopyok khas Kaliurang.
Selain berbagai jenis makanan, pengunjung juga akan disuguhi dengan berbagai macam hiburan musik dan tari-tarian.
Pada acara tersebut juga akan digelar berbagai perlombaan, diantaranya cooking competition, battle cupping coffee dan lomba tari punglor. Festival kuliner tersebut akan ditutup pada Minggu 28 April 2019 dengan acara Kuntulan pada pukul 15.00 WIB.