Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Suharsono menyatakan pelebaran ruas jalan Yogyakarta - Batas Kota Bantul (Jalan Klodran) oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan mendukung akses transportasi dari Yogyakarta ke bandara internasional di Kulon Progo.
"Kalau kita cermati hasil pembangunan itu akan serasi, selaras dengan ruas Jalan Klodran yang merupakan satu kesatuan pusat kota Bantul, apalagi ruas jalan itu juga merupakan jalan strategis penghubung Yogyakarta dengan YIA (Yogyakarta International Airport)," katanya di Bantul, Kamis.
Ruas Jalan Yogyakarta - Batas Kota Bantul setelah dilebarkan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Dirjen Bina Marga telah diresmikan Bupati Bantul pada Rabu (29/1).
Bupati mengajak masyarakat setempat memanfaatkan ruas jalan dengan baik dan ikut menjaga infrastruktur jalan itu.
"Mari manfaatkan jalan sesuai fungsinya dengan baik, dan ikut serta menjaga, merawat, dan memelihara jalan dengan tidak merusak badan jalan maupun bangunan pelengkapnya, serta jangan parkir sembarangan sehingga tidak akan mengganggu kelancaran arus lalu lintas," katanya.
Bupati mengatakan, saat ini pemerintah daerah berada pada proses pembangunan yang terus bergerak maju, dan dalam proses pembangunan itu, pemda memerlukan kolaborasi di antara seluruh elemen dan stakeholder yang ada.
"Pemerintah Kabupaten Bantul terus berupaya meningkatkan kesejahteraan rakyat, juga berupaya agar perekonomian di Bantul terus tumbuh makin tinggi dan makin merata. Kita ingin kesejahteraan terus meningkat dan benar-benar dirasakan seluruh rakyat di wilayah Bantul," katanya.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Ahmad Cahyadi mengatakan bahwa pelebaran ruas jalan Yogyakarta-Batas Kota Bantul sepanjang 570 meter itu menelan biaya sebesar Rp5,4 miliar, dengan proses pengerjaan selama 90 hari dan selesai pada 27 Desember 2019.
Ahmad menjelaskan, lingkup kegiatan pembangunan jalan batas kota Bantul tersebut antara lain membongkar pembatas samping, guna merubah fungsi jalur lambat menjadi jalur cepat, sehingga kapasitas jalan menjadi bertambah dengan adanya lajur baru.
"Saya lihat ada kegiatan kuliner dan kegiatan usaha lain-lain, sehingga ekonomi masyarakat di sekitar jalan ini akan tumbuh dan berkembang. Dan Insya Allah dengan infrastruktur jalan yang kami bangun di Bantul ini akan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi selatan," katanya.
"Kalau kita cermati hasil pembangunan itu akan serasi, selaras dengan ruas Jalan Klodran yang merupakan satu kesatuan pusat kota Bantul, apalagi ruas jalan itu juga merupakan jalan strategis penghubung Yogyakarta dengan YIA (Yogyakarta International Airport)," katanya di Bantul, Kamis.
Ruas Jalan Yogyakarta - Batas Kota Bantul setelah dilebarkan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Dirjen Bina Marga telah diresmikan Bupati Bantul pada Rabu (29/1).
Bupati mengajak masyarakat setempat memanfaatkan ruas jalan dengan baik dan ikut menjaga infrastruktur jalan itu.
"Mari manfaatkan jalan sesuai fungsinya dengan baik, dan ikut serta menjaga, merawat, dan memelihara jalan dengan tidak merusak badan jalan maupun bangunan pelengkapnya, serta jangan parkir sembarangan sehingga tidak akan mengganggu kelancaran arus lalu lintas," katanya.
Bupati mengatakan, saat ini pemerintah daerah berada pada proses pembangunan yang terus bergerak maju, dan dalam proses pembangunan itu, pemda memerlukan kolaborasi di antara seluruh elemen dan stakeholder yang ada.
"Pemerintah Kabupaten Bantul terus berupaya meningkatkan kesejahteraan rakyat, juga berupaya agar perekonomian di Bantul terus tumbuh makin tinggi dan makin merata. Kita ingin kesejahteraan terus meningkat dan benar-benar dirasakan seluruh rakyat di wilayah Bantul," katanya.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Ahmad Cahyadi mengatakan bahwa pelebaran ruas jalan Yogyakarta-Batas Kota Bantul sepanjang 570 meter itu menelan biaya sebesar Rp5,4 miliar, dengan proses pengerjaan selama 90 hari dan selesai pada 27 Desember 2019.
Ahmad menjelaskan, lingkup kegiatan pembangunan jalan batas kota Bantul tersebut antara lain membongkar pembatas samping, guna merubah fungsi jalur lambat menjadi jalur cepat, sehingga kapasitas jalan menjadi bertambah dengan adanya lajur baru.
"Saya lihat ada kegiatan kuliner dan kegiatan usaha lain-lain, sehingga ekonomi masyarakat di sekitar jalan ini akan tumbuh dan berkembang. Dan Insya Allah dengan infrastruktur jalan yang kami bangun di Bantul ini akan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi selatan," katanya.