Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan penghargaan kepada lima pengelola fasilitas umum yang dinilai konsisten mendukung pemerintah dalam pemajuan kebudayaan melalui penyediaan ruang ekspresi bagi para musisi jalanan.
“Mulanya, program ini bertujuan hanya untuk memberikan pembinaan atau pembekalan bermusik pada para musisi jalanan saja. Program ini kemudian berkembang melalui kerjasama dengan berbagai pihak untuk memberikan ruang ekspresi bagi para musisi jalanan,” kata Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek Judi Wahjudin dalam rilis di Jakarta, Kamis.
Judi mengatakan terdapat lima pengelola ruang ekspresi yang mendapatkan piagam apresiasi dari Kemendikbudristek. Kelima penerima piagam apresiasi itu adalah Pejaten Mall, Cibubur Junction, Depok Town Square, Mall Kalibata City Square serta PT. MRT Jakarta.
Kelima ruang ekspresi tersebut, kata dia, menjadi sebuah sarana yang digunakan sebagai tempat untuk menjalankan program Pentas Ekspresi Seniman Jalanan, yang merupakan salah satu cara agar mereka bisa mendapatkan apresiasi dengan menggunakan QRIS.
Melalui QRIS, dapat memungkinkan semua musisi jalanan yang terkurasi mendapatkan QR code guna mendapatkan fasilitas apresiasi via scan barcode melalui gawai masing-masing. QRIS yang didapatkan oleh para musisi jalanan itu, juga nantinya bisa dipergunakan untuk mendapatkan apresiasi baik kegiatan pertunjukan musik yang bersifat daring maupun luring.
Dalam keterangan tertulis juga disebutkan bahwa untuk pertama kalinya pada tahun 2020, para musisi jalanan tersebut akhirnya bisa mendapat akses untuk mengamen di sarana transportasi publik modern MRT Jakarta.
Walaupun, sebelum diberikan akses mengamen secara legal, proses seleksi dan kurasi pada saat membentuk kelompok-kelompok musik yang dilakukan oleh Ditjen Kebudayaan dan Institut Musik Jalanan sangat ketat.
Meskipun melalui proses itu pula para musisi difabel (tuna netra), bisa mendapatkan banyak manfaat dari program Pentas Ekspresi Seniman Jalanan, setelah sebelumnya mengamen dengan menggunakan alat karaoke gendong.
Oleh sebab itu, banyaknya manfaat yang diterima oleh para musisi jalanan tersebut membuat masyarakat baik para pengunjung mal maupun pengguna MRT mengapresiasi upaya pemerintah yang dinilai dapat memberikan ruang yang aman dan nyaman untuk mencari nafkah dengan tidak mengganggu ketertiban dan aktivitas masyarakat.
Sebelumnya, ada 40 orang musisi jalanan yang berdomisili di Jabodetabek yang telah mendapatkan manfaat dari program tersebut. Setiap hari, secara bergiliran mereka akan mengamen di ruang-ruang publik terbuka seperti Pejaten Mall, M Bloc Space, Cibubur Junction, Kalibata City, Depok Town Square, Stasiun MRT Bundaran HI serta Hutan Kota GBK.*