Menteri PPPA nilai sebagian besar kasus kekerasan bermula dari gawai

id Ruang Bersama Merah Putih,Menteri PPPA,UGM,gawai,kekerasan

Menteri PPPA nilai sebagian besar kasus kekerasan bermula dari gawai

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Choiri Fauzi usai membuka acara Rembug Perempuan Jogja di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, D.I Yogyakarta, Kamis (28/11/2024). (ANTARA/Luqman Hakim)

Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Choiri Fauzi menilai sebagian besar kasus kekerasan anak bermula dari pengaruh penggunaan gadget (gawai) secara tidak bijak.

"Hampir sebagian besar penyebab kekerasan itu bermula dari gawai," ujar Arifah Fauzi dalam acara Rembug Perempuan Jogja di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, D.I Yogyakarta, Kamis.

Arifah Fauzi mengaku prihatin dengan anak-anak di Indonesia yang dinilai sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.

Keprihatinan itu diperparah dengan kemunculan gawai yang belum bisa mereka gunakan secara bijak.

"Anak-anak ini kalau saya lihat dari entah itu kejahatan seksual, entah itu kejahatan fisik, bermulanya dari 'gadget'," ujar dia.

Dia meyakini keberadaan Ruang Bersama Merah Putih yang menjadi salah satu program prioritas Kementerian PPPA mampu melepaskan anak-anak dari pengaruh negatif gawai.
 

Melalui Ruang Bersama Merah Putih, dia ingin menciptakan ruang baru bagi anak-anak untuk beraktivitas kala mereka pulang sekolah.

Sejumlah permainan tradisional anak juga bakal disiapkan dalam ruang bersama tersebut disesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing desa, kabupaten, atau provinsi yang beragam.

"Dalam bayangan kami, anak-anak pulang dari sekolah itu larinya ke Ruang Bersama Merah Putih karena di situ kami akan menyiapkan permainan tradisional yang berbasis kearifan lokal," kata dia.

Selain mengalihkan anak dari pengaruh gawai, Arifah Fauzi menyebut penyediaan permainan tradisional pada Ruang Bersama Merah Putih efektif membentuk karakter anak sesuai nilai-nilai Pancasila.

"Di situ harus kompak, kolaborasi, enggak boleh curang, harus antre, dan yang paling penting tidak membedakan siapapun yang berada, mau agamanya Kristen, Islam, Budha, Hindu, mereka bermain bersama. Kaya, miskin mereka bermain bersama," ucap Menteri PPPA.

Dalam kesempatan itu, Arifah Fauzi turut menyinggung kasus pemerkosaan terhadap dua perempuan di Purworejo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Kasus pemerkosaan terhadap kakak beradik yang diduga dilakukan lebih dari 10 orang tersebut, menurut dia, ternyata belum mendapat respons berarti dari masyarakat di sekitarnya.

"Ini masyarakat kita sakit karena ada anggota masyarakat kita yang mengalami sesuatu yang sangat memilukan tetapi tidak ada yang bergerak. Maka, Ruang Bersama Merah Putih ini ingin mewujudkan kebersamaan di antara anggota masyarakat kita," ujar dia.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri PPPA sebut sebagian besar kasus kekerasan bermula dari gawai