Yogyakarta (ANTARA) - DOKU, platform pembayaran digital, dan Pemerintah Kabupaten Purworejo melalui Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian berkolaborasi meluncurkan aplikasi Larisi.
Aplikasi asli Purworejo, Jawa Tengah, itu akan berfungsi sebagai pusat informasi, marketplace, media sosial dan juga dapat dipergunakan untuk melakukan transaksi pembayaran digital.
"Dengan kapabilitas utama sebagai platform pembayaran, DOKU berharap kehadiran fitur uang elektronik di dalam aplikasi Larisi ini dapat mempermudah transaksi non-tunai sehari-hari dari warga Purworejo," kata VP SME Product & Technology DOKU Rachma Kandini, Selasa.
Transaski non-tunai itu mulai dari transfer uang, pembayaran BPJS, pembelian token listrik, pengisian pulsa, pembayaran retribusi parkir, hingga belanja produk lokal unggulan yang dapat dijual langsung oleh pelaku UMKM di Purworejo melalui aplikasi.
Menurut dia, aplikasi Larisi resmi diluncurkan pada hari ini bersamaan dengan layanan darurat 112 Purworejo dalam sebuah Forum Komunikasi Aspirasi Publik bertajuk "Critical Voice Point" yang diadakan di Pendopo Kabupaten Purworejo.
Acara peluncuran dan sosialisasi yang mengangkat tema "Transformasi Digital Menuju Purworejo Smart City" dihadiri oleh perangkat desa dari Kabupaten Purworejo.
Rachma menambahkan, manfaat pembayaran digital telah nyata dirasakan bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM di Indonesia. DOKU sebagai mitra teknologi dalam aplikasi Larisi sangat bersyukur dapat dilibatkan secara aktif dan partisipatif untuk menghadirkan fitur uang elektronik.
Fitur uang elektronik itu sebagai sarana pembayaran digital bagi warga Purworejo dan sekaligus membantu pelaku UMKM di Purworejo untuk go digital dan menambah deretan UMKM yang sudah masuk ke ekosistem digital secara nasional.
Bupati Purworejo R H Agus Bastian mengatakan, sejak Purworejo masuk dalam program 150 Smart City nasional pada tahun 2021 dan ditetapkan sebagai Kabupaten Cerdas (Perda Nomor 6 Tahun 2022), pihaknya terus melakukan upaya percepatan untuk mendukung keberhasilan transformasi digital, salah satunya melalui aplikasi Larisi.
Apabila eksoistem transaksi non-tunai melalui Larisi Purworejo juga sudah terbentuk, maka akan memudahkan masyarakat dalam bertransaksi karena kita tidak harus membawa uang kemana-mana, tidak perlu mengantre di ATM untuk mengambil uang, tidak perlu repot mencari pengembalian pembayaran dan berbagai kemudahan lainnya.
"Kami menyadari tentu diperlukan upaya kita bersama untuk mewujudkan suatu ekosistem yang baru, yang apabila sudah terbentuk akan sangat memberikan kemudahan dan kenyaman," kata Agus Bastian.
Aplikasi asli Purworejo, Jawa Tengah, itu akan berfungsi sebagai pusat informasi, marketplace, media sosial dan juga dapat dipergunakan untuk melakukan transaksi pembayaran digital.
"Dengan kapabilitas utama sebagai platform pembayaran, DOKU berharap kehadiran fitur uang elektronik di dalam aplikasi Larisi ini dapat mempermudah transaksi non-tunai sehari-hari dari warga Purworejo," kata VP SME Product & Technology DOKU Rachma Kandini, Selasa.
Transaski non-tunai itu mulai dari transfer uang, pembayaran BPJS, pembelian token listrik, pengisian pulsa, pembayaran retribusi parkir, hingga belanja produk lokal unggulan yang dapat dijual langsung oleh pelaku UMKM di Purworejo melalui aplikasi.
Menurut dia, aplikasi Larisi resmi diluncurkan pada hari ini bersamaan dengan layanan darurat 112 Purworejo dalam sebuah Forum Komunikasi Aspirasi Publik bertajuk "Critical Voice Point" yang diadakan di Pendopo Kabupaten Purworejo.
Acara peluncuran dan sosialisasi yang mengangkat tema "Transformasi Digital Menuju Purworejo Smart City" dihadiri oleh perangkat desa dari Kabupaten Purworejo.
Rachma menambahkan, manfaat pembayaran digital telah nyata dirasakan bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM di Indonesia. DOKU sebagai mitra teknologi dalam aplikasi Larisi sangat bersyukur dapat dilibatkan secara aktif dan partisipatif untuk menghadirkan fitur uang elektronik.
Fitur uang elektronik itu sebagai sarana pembayaran digital bagi warga Purworejo dan sekaligus membantu pelaku UMKM di Purworejo untuk go digital dan menambah deretan UMKM yang sudah masuk ke ekosistem digital secara nasional.
Bupati Purworejo R H Agus Bastian mengatakan, sejak Purworejo masuk dalam program 150 Smart City nasional pada tahun 2021 dan ditetapkan sebagai Kabupaten Cerdas (Perda Nomor 6 Tahun 2022), pihaknya terus melakukan upaya percepatan untuk mendukung keberhasilan transformasi digital, salah satunya melalui aplikasi Larisi.
Apabila eksoistem transaksi non-tunai melalui Larisi Purworejo juga sudah terbentuk, maka akan memudahkan masyarakat dalam bertransaksi karena kita tidak harus membawa uang kemana-mana, tidak perlu mengantre di ATM untuk mengambil uang, tidak perlu repot mencari pengembalian pembayaran dan berbagai kemudahan lainnya.
"Kami menyadari tentu diperlukan upaya kita bersama untuk mewujudkan suatu ekosistem yang baru, yang apabila sudah terbentuk akan sangat memberikan kemudahan dan kenyaman," kata Agus Bastian.