Gunungkidul, DIY (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera membangun sistem instalasi pengolahan air (water treatment plant/WTP) di Seropan sebesar Rp43,72 miliar dalam rangka memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat.
Direktur Utama PDAM Tirta Handayani Toto Sugiharta di Gunungkidul, Jumat, mengatakan awalnya, pengolahan air diusulkan berkapasitas 200 liter per detik, namun karena terkena pergeseran anggaran untuk penanganan COVID-19, menjadi 100 liter per detik.
"Kapasitas 100 liter per detik nantinya mampu melayani air bersih sekitar 11 ribu pelanggan. Pembangunan mulai berjalan Mei tahun ini. Total pagu anggaran proyek tersebut sebesar Rp43,72 miliar," katanya.
Ia mengatakan IPA adalah sistem atau sarana yang berfungsi mengolah air dari kualitas air baku (influent) terkontaminasi untuk mendapatkan perawatan kualitas air yang diinginkan sesuai standar mutu.
Salah satu persoalan PDAM Tirta Handayani selama ini adalah kekeruhan air pada saat musim hujan. Lokasi pembangunan instalasi pengolahan air berada di Seropan, Kapanewon Semanu.
"Harapannya dengan sistem WTP kekeruhan air yang bersumber dari pengolahan tidak lagi terjadi," katanya.
Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Bupati untuk Pembangunan (TBUP) Kabupaten Gunungkidul Bambang Riyanto mengaku bersyukur penantian selama satu tahun terakhir akhirnya dapat terealisasi.
"Jadi ini berawal dari kunjungan Pak Menteri (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada akhir Desember 2021) didampingi bupati dan juga DPU, tim percepatan dan yang lain," katanya.
Waktu itu menteri menanggapi permohonan pemenuhan air baku sesuai usulan 200 liter per detik, dengan harapan keluhan terhadap kebutuhan air bersih dapat dipenuhi, di samping penambahan cakupan layanan.
"Cakupan layanannya Kapanewon Semanu, Wonosari, Ponjong Ngawen, Semin, Karangmojo dan juga Rongkop," katanya.
Sejak tahun lalu, PDAM Tirta Handayani telah menyiapkan lahan dengan kapasitas 200 liter per detik sesuai usulan awal. Pada tahap pertama pagu anggaran pemerintah pusat cukup besar.
"Dengan metode tahun jamak kontrak, tahun depan pengerjaan selesai dan air bersih dapat dinikmati oleh masyarakat," katanya.
Terpisah, Bupati Gunungkidul Sunaryanta berharap peningkatan cakupan air bersih akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan capaian SPM DPUPRKP pada 2023.
"Tidak hanya 2023, nanti tahun 2024 akan kita usulkan penambahan peningkatan cakupan air bersih nilainya mencapai Rp100 miliar. Akan kita fokuskan ke wilayah selatan juga," katanya.
Direktur Utama PDAM Tirta Handayani Toto Sugiharta di Gunungkidul, Jumat, mengatakan awalnya, pengolahan air diusulkan berkapasitas 200 liter per detik, namun karena terkena pergeseran anggaran untuk penanganan COVID-19, menjadi 100 liter per detik.
"Kapasitas 100 liter per detik nantinya mampu melayani air bersih sekitar 11 ribu pelanggan. Pembangunan mulai berjalan Mei tahun ini. Total pagu anggaran proyek tersebut sebesar Rp43,72 miliar," katanya.
Ia mengatakan IPA adalah sistem atau sarana yang berfungsi mengolah air dari kualitas air baku (influent) terkontaminasi untuk mendapatkan perawatan kualitas air yang diinginkan sesuai standar mutu.
Salah satu persoalan PDAM Tirta Handayani selama ini adalah kekeruhan air pada saat musim hujan. Lokasi pembangunan instalasi pengolahan air berada di Seropan, Kapanewon Semanu.
"Harapannya dengan sistem WTP kekeruhan air yang bersumber dari pengolahan tidak lagi terjadi," katanya.
Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Bupati untuk Pembangunan (TBUP) Kabupaten Gunungkidul Bambang Riyanto mengaku bersyukur penantian selama satu tahun terakhir akhirnya dapat terealisasi.
"Jadi ini berawal dari kunjungan Pak Menteri (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada akhir Desember 2021) didampingi bupati dan juga DPU, tim percepatan dan yang lain," katanya.
Waktu itu menteri menanggapi permohonan pemenuhan air baku sesuai usulan 200 liter per detik, dengan harapan keluhan terhadap kebutuhan air bersih dapat dipenuhi, di samping penambahan cakupan layanan.
"Cakupan layanannya Kapanewon Semanu, Wonosari, Ponjong Ngawen, Semin, Karangmojo dan juga Rongkop," katanya.
Sejak tahun lalu, PDAM Tirta Handayani telah menyiapkan lahan dengan kapasitas 200 liter per detik sesuai usulan awal. Pada tahap pertama pagu anggaran pemerintah pusat cukup besar.
"Dengan metode tahun jamak kontrak, tahun depan pengerjaan selesai dan air bersih dapat dinikmati oleh masyarakat," katanya.
Terpisah, Bupati Gunungkidul Sunaryanta berharap peningkatan cakupan air bersih akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan capaian SPM DPUPRKP pada 2023.
"Tidak hanya 2023, nanti tahun 2024 akan kita usulkan penambahan peningkatan cakupan air bersih nilainya mencapai Rp100 miliar. Akan kita fokuskan ke wilayah selatan juga," katanya.