Jakarta (ANTARA) - Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyampaikan Presiden RI Joko Widodo merasa prihatin dan empati atas segala insiden yang terjadi saat kunjungan kerja di Labuhanbatu, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.

"Terkait dengan kejadian saat kunjungan kerja Presiden ke Labuhanbatu perlu disampaikan beberapa hal berikut. Presiden turut prihatin dan berempati atas insiden yang terjadi saat kunjungan kerja ke Labuhanbatu," kata Ari dalam pesan singkat di Jakarta, Selasa.

Salah satu insiden yang terjadi adalah wafatnya Marhan Harapan bersamaan saat kunjungan kerja Presiden ke Sumatera Utara.

Saat itu Marhan Harahap hendak masuk ke Masjid Agung Rantauprapat di Labuhanbatu untuk menunaikan Salat Jumat.

Saat hendak masuk ke halaman masjid, Marhan diarahkan oleh petugas yang berjaga karena masjid sudah dipenuhi masyarakat yang antusias ingin melihat kedatangan Presiden Joko Widodo.

Marhan sempat terjatuh, kemudian dibawa ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis. Namun, Marhan mengembuskan napas terakhirnya.

"Presiden menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Bapak Marhan Harahap," kata Ari.

Setiap kunjungan kerja, kata Ari, Presiden selalu terbuka untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan mendengarkan langsung aspirasi dari masyarakat.

Dalam berbagai kesempatan, lanjut dia, Presiden selalu menekankan agar Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan aparat pengamanan wilayah bertindak humanis.

Presiden juga meminta agar aspirasi yang disampaikan masyarakat segera direspons dan ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya untuk dicarikan solusi yang konkret.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden prihatin dan empati atas insiden kunker di Sumatera Utara

Pewarta : Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024