Jakarta (ANTARA) -
Pengamat politik sekaligus Direktur Lembaga Survey and Polling Indonesia Igor Dirgantara menilai tak ada kata terlambat bagi Presiden Joko Widodo untuk meminta maaf atas kekurangannya dalam menjalankan pemerintahan selama 10 tahun ke belakang.
 
Dia menilai bahwa penyampaian permohonan maaf merupakan ajaran baik dari semua keyakinan atau agama. Sehingga, menurut dia, apapun sosoknya maupun kondisinya, permintaan maaf baik untuk dilakukan oleh Presiden sekalipun.
 
"Pak Jokowi sudah berusaha berbuat yang maksimal untuk bangsa Indonesia. Pak Jokowi bukan Tuhan, pasti ada juga kesalahannya," kata Igor saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu.
 
Selain itu, menurut dia, tidak ada kata terlambat untuk permohonan maaf karena tidak ada satu pun manusia yang sempurna. Menurut Igor Presiden Ke-7 Republik Indonesia itu pun sudah berusaha berbuat yang maksimal untuk bangsa Indonesia.
 
Di samping itu, dia pun menyoroti adanya kritik dari para politisi PDI Perjuangan yang merespons ucapan maaf dari Presiden Joko Widodo. Walaupun kondisi politik saat ini sudah berbeda, menurut dia PDI Perjuangan dan Jokowi pun tidak bisa dipisahkan dalam kondisi pemerintahan dalam 10 tahun terakhir.
 
Oleh karena itu, dia menilai pertemuan Presiden Terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus Presiden Ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menjadi hal yang paling ditunggu oleh publik.
 
"Sekaligus sebagai sarana untuk merekatkan lagi tali kebangsaan dari kesalahpahaman," kata dia.
 
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat menilai tak ada kata terlambat bagi Jokowi untuk minta maaf

Pewarta : Bagus Ahmad Rizaldi
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024