Yogyakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) resmi menjalin kerja sama dengan PT Lion Mentari Airlines dalam penyelenggaraan penerbangan haji reguler tahun 1446H/2025M. Kesepakatan ini ditandatangani oleh Dirjen PHU Hilman Latief dan Direktur Utama PT Lion Mentari di Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat Nomor 3-4 Jakarta, Jumat (21/2).
Kerja sama ini menandai pertama kalinya Lion Air terlibat dalam pengangkutan jemaah haji Indonesia. Maskapai ini akan melayani keberangkatan dari dua embarkasi, yakni Padang (PDG) dan Banjarmasin (BDJ), dengan menggunakan pesawat Airbus 330 yang berkapasitas 423 penumpang.
Baca juga: Pelunasan biaya haji 2025 resmi dibuka 14 Februari, Cek syaratnya
Tambahan maskapai, layanan haji diharapkan lebih baik
Dirjen PHU Hilman Latief menyambut baik kerja sama ini, mengingat selama ini penerbangan haji hanya dilayani oleh Garuda Indonesia dan Saudi Airlines (kerja sama dengan keduanya akan dilakukan dalam waktu dekat) dan dengan bergabungnya Lion Air, diharapkan pelayanan transportasi jemaah haji semakin optimal.
"Kami menyambut baik kerja sama yang terjalin dengan PT Lion Mentari Air dalam bidang transportasi haji. Keterlibatan maskapai nasional ini merupakan langkah positif dalam upaya memberikan pelayanan haji yang nyaman dan aman bagi jemaah Indonesia," kata Hilman.
Hilman menekankan pentingnya standar pelayanan yang tinggi bagi seluruh jemaah haji, termasuk perhatian pada kenyamanan dan fasilitas di dalam pesawat.
"Kami berharap, akan mendorong peningkatan kualitas layanan secara berkelanjutan," kata Hilman yang menyebut dengan bergabungnya PT Lion Mentari Air, kini terdapat tiga maskapai yang melayani penerbangan haji, yaitu Garuda Indonesia, Saudi Airlines, dan Lion Air.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhammad Zain menambahkan dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446H/2025M, Kemenag juga akan menyiapkan video informasi yang akan ditampilkan dalam in-flight entertainment maskapai yang mengangkut jemaah haji.
"Video informasi yang akan dipersiapkan oleh Kementerian Agama yaitu video tentang keselamatan selama penerbangan, video manasik, video informasi tentang akomodasi, konsumsi dan transportasi selama di Arab Saudi dan video informasi tentang kesehatan," kata Zain.
Baca juga: Kemenag DIY sebut YIA berpeluang menjadi embarkasi haji pada 2026
Lion Air angkut 11.762 jemaah haji
Direktur Utama PT Lion Mentari udy Lumingkewas mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia dan masyarakat terhadap maskapainya dalam layanan penerbangan haji.
"Perjanjian kerja sama transportasi udara Lion Air dengan Kemenag untuk jemaah haji reguler ini menjadi momen penting bagi kami. Penandatanganan perjanjian kerja sama yang menandai langkah penting dalam memastikan kelancaran perjalanan ibadah haji bagi jemaah Indonesia antara Dirjen PHU Kemenag RI dan PT Lion Mentari Airlines,," kata Rudy Lumingkewas.
Lion Air diperkirakan akan mengangkut 11.762 jemaah haji, terdiri dari 6.293 jemaah dari Embarkasi Padang (PDG) dan 5.469 jemaah dari Embarkasi Banjarmasin (BDJ).
Untuk menunjang layanan tersebut, Lion Air telah menyiapkan empat armada berbadan lebar, generasi modern, usia muda berkisar 5-7 tahun, yaitu Airbus 330-300CEO dan Airbus 330-900NEO, dengan kapasitas 436 kursi.
Maskapai tersebut memastikan kenyamanan jemaah dengan menghadirkan kabin luas, kursi ergonomis, serta kru penerbangan profesional yang telah melalui pelatihan khusus sesuai standar operasional penerbangan haji. Selain itu, makanan dan minuman selama penerbangan telah disiapkan dengan memperhatikan aspek nutrisi dan preferensi jemaah.
Baca juga: Kemenag: Kuota haji DIY 2025 sebanyak 3.147 orang
Baca juga: Menag Nasaruddin bertolak ke Saudi membawa misi Presiden soal kualitas layananhaji
Baca juga: Kemenag sebut calon jamaah haji 2025 di Kulon Progo sebanyak 364 orang