Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman Harda Kiswaya berkomitmen menyelesaikan persoalan sampah di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam pemerintahannya.
"Kami telah bertemu dengan beberapa investor terkait dengan pengolahan sampah," kata Harda Kiswoyo di Sleman, Senin.
Ia mengatakan, persoalan sampah menjadi persoalan serius di masyarakat. Kalau dikelola dengan baik, maka tidak akan membawa dampak buruk seperti penyakit.
"Kami akan segera koordinasi dengan Bappeda, DLH dan pemangku kepentingan lainnya untuk merumuskan strategi percepatan penyelesaian persoalan sampah," katanya.
Sesuai data yang ada, produksi Sampah didaerah itu sekitar 320 ton per hari, sedangkan yang sudah bisa ditangani melalui dua Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) hanya sebanyak 240 ton.
Dua TPST yang sudah beroperasi adalah TPST Tamanmartani di Kapanewon Kalasan dan TPST Sendangsari di Kapanewon Minggir.
Sehingga saat ini yang masih belum bisa dikelola dengan baik sekitar 80 ton, hal itulah yang menjadi masalah sosial baru di masyarakat.
Selain persoalan sampah, kata Harda, dirinya bersama Wakil Bupati Danang Maharsa memprioritaskan pembangunan dan perbaikan jalan.
"Perbaikan dan pembangunan jalan baik, jalan desa, kabupaten, provinsi dan negara. Kalau jalan provinsi, kami akan koordinasi dengan Pemda DIY, dan kalau jalan negara akan koordinasi dengan pusat," katanya.
Harda mengatakan, alasan memprioritaskan infrastruktur jalan adalah modal dasar masyarakat untuk beraktivitas, berkomunikasi.
"Kalau jalan bagus menjadi alat pembangkit ekonomi masyarakat, karena pertumbuhan jasa, perdagangan," katanya.
Namun demikian, lanjut Harda, dirinya bukan berarti tidak memperhatikan program lainnya, tapi persoalan sampah dan infrastruktur jalan mendesak untuk segera dibangun dan diperbaiki.
"Konsentrasi kami fokuskan pada jalan dan persoalan sampah," katanya.