Warga pesisir Bantul kembangkan pembibitan cemara udang

id cemaran udang

Warga pesisir Bantul kembangkan pembibitan cemara udang

Ilustrasi kegiatan penanaman bibit pohon cemara udang di pesisir Pantai Bantul, DIY (Foto ANTARA/Sidik)

Bantul (Antara Jogja) - Warga pesisir Pantai Baru Pandansimo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan pembibitan pohon cemara udang dan akasia sebagai upaya memenuhi permintaan konsumen atas tanaman itu.

"Pembibitan ini memanfaatkan tumbuhan di sepanjang pantai. Memang sederhana, namun membutuhkan ketelatenan yang luar biasa," kata pengelola pembibitan cemara udang dan akasia di pesisir Pantai Baru Pandansimo Iwan Setyawan di Bantul, Selasa.

Ia mengatakan pembibitan cemara udang dan akasia yang digalakkan Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY melalui pelatihan kepada Kelompok Tani Lestari Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, bersama masyarakat setempat ditekuni sebagai usaha pembibitan tersebut.

Ia menjelaskan dalam pembibitan cemara udang dirinya mengambil buah untuk dijadikan benih yang kemudian dijemur di bawah terik matahari hingga retak, baru setelahnya disemai selama tiga minggu.

Untuk akasia, kata dia, diambil dari reruntuhan yang tumbuh secara liar menjadi bibit di bawah pohon, ketika bibit sudah tumbuh dengan panjang minimal tujuh centimeter, kemudian dipindah ke media tanam atau polibag.

"Merawat bibit cemara udang dan akasia harus hati-hati, terutama dalam proses penyiraman. Bibit disiram setiap hari namun tidak boleh terlalu basah," katanya.

Saat ini, pihaknya memiliki tiga ribu bibit akasia dan 20 ribu bibit cemara udang.

Rencananya, dirinya akan mengembangkan hingga 10 ribu bibit akasia dan 30 ribu bibit cemara udang.

"Kami memang belum pernah menjual hasil pembibitan ini karena baru pertama kali dilakukan. Ke depan, pemasaran akan dilakukan dengan menyasar instansi-instansi pemerintah," katanya.

Ia mengaku bangga karena berhasil menjadi satu-satunya kelompok yang bertahan menjalankan program pembibitan dari 30 kelompok yang memperoleh pelatihan Kebun Bibit Rakyat (KBR).

Ia mengharapkan pemasaran bibit yang dibuatnya bisa berjalan lancar dan memperoleh hasil maksimal, sehingga pada masa mendatang siap melayani ribuan permintaan pembibitan.

(KR-HRI)