Presiden terima undangan resmi dari Raja Jordania

id SBY

Presiden terima undangan resmi dari Raja Jordania

Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono. (Foto ANTARA/Widodo S Jusuf)

Cikeas, Bogor (Antara Jogja) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima undangan resmi untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Jordania dari Raja Abdullah II yang disampaikan oleh utusan khusus Raja Abdallah II, Abdul Salam Al-Abbadi.

Abdul Salam Al-Abbadi, yang juga mantan Menteri Wakaf urusan Islam dan tempat-tempat suci Jordania itu, menyampaikan surat undangan itu secara langsung kepada Presiden Yudhoyono di kediaman pribadinya, Puri Cikeas Indah, Bogor, Jawa Barat, Sabtu sore.

Dalam pertemuan yang berlangsung lebih kurang 30 menit itu Presiden Yudhoyono didampingi oleh Mensesneg Sudi Silalahi dan Dubes Indonesia untuk Jordania merangkap Palestina Teguh Wardoyo. Sementara itu Abdul Salam datang bersama Presiden Universitas Yarmouk Abdulah Al Musa.

"Dalam pertemuan tadi disampaikan tiga hal, pertama menyampaikan undangan resmi Raja Jordania kepada Presiden Yudhoyono untuk berkunjung ke Jordan," kata Teguh Wardoyo tanpa mengelaborasi lebih lanjut apakah Presiden Yudhoyono akan memenuhi undangan tersebut dalam waktu dekat.

Kedua, kata Teguh, adalah untuk melaporkan pelaksanaan Konferensi Internasional Islam tentang Peradaban dan Perdamaian yang baru berlangsung di Jakarta, 23-24 April.

"Ketiga adalah menyampaikan undangan untuk memberikan gelar doktor kehormatan dari Universitas Yarmouk," katanya.

Ia mengatakan bahwa pemberian gelar itu didasarkan pada prestasi yang dicapai oleh presiden selama memimpin Indonesia dalam dua periode kepemimpinan yang dinilai oleh para akademisi Universitas Yarmouk sebagai suatu pencapaian.

Sementara itu Rektor Universitas Yarmouk Abdulah Al Musa menjelaskan bahwa penganunegahan gelar dokter kehormatan kepada Presiden Yudhoyono itu merupakan bentuk pengakuan atas usaha Presiden Yudhoyono terhadap perdamaian dunia dan dunia Islam.

"Kami menganugerahkan gelar dokter kehormatan di bidang ilmu politik," katanya seraya mengatakan bahwa Presiden Yudhoyono cukup dikenal di Jordania atas sepak terjangnya di sejumlah forum internasional.

Sedangkan Abdul Salam Al Abbadi menjelaskan bahwa Indonesia dan Jordania memiliki hubungan baik terutama dalam upaya memajukan dunia Islam dan menghapus Islamophobia.

Pekan lalu dalam kunjungan kenegaraannya ke Singapura, Presiden menerima  gelar Honoris Doctoral (Doctor of Letters) dari Rajaratnam School of International Studies (RSIS),  Nanyang Technological University (NTU). 

(G003)