Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengapresiasi kepada pelaku kesenian "gejog lesung" karena semakin eksis dan disenangi masyarakat.
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Kamis, mengatakan kesenian tradisional asli Kulon Progo "gejog lesung" hampir punah, tetapi dengan adanya "Festival Kesenian Tradisional Kulon Progo 2013", menjadikan kesenian ini dikenal kembali masyarakat.
"Kami sangat bangga, kesenin tradisional gejog lesung semakin dikenal masyarakat luas. Selain itu, kami sangat bangga ketika kami mendapat informasi bahwa wisatawan asing sangat puas melihat atraksi gejog lesung saat melakukan pementasan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta," kata Hasto.
Dia mengatakan Pemkab Kulon Progo akan terus mendorong pelaku kesenian tradisional di Kulon Progo untuk terus melestarikan budaya lokal, melakukan inovasi dan kreasi kesenian supaya dapat diterima dan dinikmati masyarakat.
"Yang penting intinya bisa dinikmati orang banyak. Kita akan terus mengevaluasinya agar bisa lebih menarik, tapi yang tidak kalah penting, kesenian tradisional Kulon Progo tetap terjaga dari kepunahan," kata dia.
Sebagai salah satu bentuk nyata dukungan Pemkab Kulon Progo terhadap kesenian tradisional, khususnya gejog lesung, kata Hasto, pihaknya akan mengundang kelompok gejog lesung dari 12 kecamatan se-Kulon Progo. Kepada masing-masing kelompok diberikan dana pembinaan dengan total Rp 8,5 juta.
"Uang pembinaan ini dimaksudkan untuk tali asih dan bisa meringankan biaya operasional masing-masing kelompok yang ikut festival, karena untuk mengikuti festival, mulai dari latihan, transportasi dan akomodasi tiap peserta mengabiskan biaya yang cukup besar," kata dia.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kulon Progo Eko Wisnu Wardana mengatakan pihaknya telah menyususn rencana anggaran festival kesenian tradisional 2014 dengan hadiah yang cukup pantas bagi pemenang lomba. Namun demikian, rencana anggaran tersebut masih dibahas di Badan Anggaran DPRD Kulon Progo.
"Jika mendapat persetujuan DPRD Kulon Progo, pada 2014 untuk lebih mensukseskan festival, kami menambah nominal hadiah, memberikan bantuan transportasi saat festival, dan akomodasi saat hari pentas ditanggung panitia," kata dia.
Pemimpin Gejog Lesung Madya Laras Lendah Supatomo mengatakan sejak memenangkan festival kesenian tradisional, kelompoknya banyak ditawari pentas di berbagai daerah dan festival kesenian di daerah lain.
"Kami akan terus melestarikan budaya gejog lesung yang merupakan kesenian peninggalan nenek moyang," kata dia.