Hasil pameran "Unpredictable Kids" untuk anak yatim

Jogja (Antara Jogja) - Sebagian hasil lelang lukisan karya empat anak yang ditampilkan pada pameran "Unpredictable Kids" akan disumbangkan untuk anak-anak yatim.

"Semua lukisan karya Bintang Tanatimur, Muhammad Ahnaf Mumtaza, Rozzan Favian Jiwani, dan Shafa Selimanorita yang dipamerkan akan dilelang kepada masyarakat, dan sebagian hasilnya untuk anak-anak yatim," kata panitia pameran Wisnu Birowo di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, empat anak siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) itu memamerkan puluhan lukisan hasil karyanya di Sellie Coffee Yogyakarta hingga 8 April 2014.

"Dengan menyumbangkan sebagian hasil lelang lukisan itu kami ingin melatih anak untuk berbagi dan peduli kepada sesama. Nilai-nilai itulah yang sejak kecil harus ditanamkan orang tua kepada anak-anaknya," katanya.

Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Miekke Susanto mengatakan pameran yang menghadirkan karya empat pelukis cilik itu memang tidak tematik.

"Hal itu dilakukan untuk menggali semaksinmal mungkin bakat dan kreativitas sesungguhnya dari mereka tanpa tercampuri ideologi orang tua maupun lingkungan," katanya.

Dengan adanya pembebasan untuk berkarya, kata dia, empati anak terhadap berbagai kejadian yang terjadi di sekitarnya dan imajinasi yang terbentuk dalam benak anak sebagai akibat dari berbagai rangsang itu dapat diwujudkan dalam karya yang murni dari perspektif mereka.

Menurut dia, gagasan besar yang lahir dari proses tersebut sering kali tidak terprediksi, dapat menjadi media pembelajaran bagi orang tua dan masyarakat secara luas.

"Empat pelukis anak tersebut adalah bagian kecil dari begitu banyak anak Yogyakarta yang berpotensi. Untuk itu diperlukan dukungan semua pihak agar bakat anak-anak tersebut dapat tergali secara maksimal," katanya.

Ia mengatakan upaya untuk menyederhanakan proses dalam menumbuhkembangkan bakat anak menjadi latar belakang pemikiran pameran "Unpredictable Kids" tersebut.

"Untuk itu, kami yang juga menjadi orang tua perlu menyadari pentingnya kebebasan yang terarah, sesuai dengan kemampuan dan usia anak," katanya.

(B015)