Jogja (Antara Jogja) - Empat mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan membuat dan mengembangkan nata dabusi sebagai minuman kaya serat.
"Nata dabusi dibuat dari daging buah siwalan dalam bentuk minuman dalam kemasan. Kandungan serat dalam nata cukup tinggi yakni 25 gram per 100 gram bahan," kata koordinator tim Kumalasari Diah Ayu Pebrianti di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, serat makanan tersebut akan berguna untuk menyuplai asupan kalori. Hasil penelitian membuktikan bahwa pada kelompok populasi dengan konsumsi serat yang tinggi dijumpai insiden yang lebih rendah untuk gangguan saluran cerna, penyakit jantung, kanker kolon, dan mammae.
"Nata sebagai minuman kaya serat sangat dibutuhkan tubuh dalam proses fisiologi, yang dapat membantu penderita diabetes dan memperlancar proses pencernaan dalam tubuh. Selain itu rasa kenyang yang ditimbulkan dari mengkonsumsi serat ini bisa sebagai strategi mengatasi obesitas," katanya.
Ia mengatakan pembuatan nata dari daging buah siwalan itu diawali dengan tahap persiapan, dilanjutkan dengan tahap pembuatan dan "finishing".
Pada tahap persiapan dilakukan proses pembuatan ekstrasi daging buah siwalan menggunakan air. Ekstrasi daging buah siwalan tersebut akan dilanjutkan pada tahap pembuatan.
Pada proses pembuatan dilakukan pembuatan nata dengan cara terlebih dahulu menyaring ekstrasi daging buah siwalan dan menuangkan bahan kimia makanan untuk memberikan unsur keawetan pada nata yang akan dibuat sesuai proporsi yang dianjurkan.
Proses dilanjutkan dengan perebusan dan dilakukan pemeraman dengan "starter" nata. Setelah tahap pembuatan, dilanjutkan tahap "finishing" yakni proses pengemasan.
Menurut dia, pembuatan nata dari daging buah siwalan itu bertujuan untuk menciptakan sebuah produk makanan rakyat yang murah tetapi memiliki kandungan gizi dan bersifat multifungsi yakni sebagai makanan sehat kaya serat yang mampu dipasarkan pada masyarakat sekaligus mampu mengoptimalkan usaha pengolahan hasil pertanian.
"Untuk pemasarannya, nata dabusi dijual sendiri oleh tim melalui mitra dagang. Kami juga menggunakan media facebook dan twitter untuk promosi dengan harga per `cup` Rp2.500," katanya.
Anggota tim pembuatan dan pengembangan nata dabusi adalah Muhammad Labib Ridlo, Dwi Handayani, dan Hasna Ulfiani.
(B015)
Berita Lainnya
Mahasiswa UNY mengembangkan game tingkatkan kesadaran berlalulintas
Rabu, 13 Maret 2024 23:54 Wib
Mahasiswa UNY memamerkan ratusan teknologi pembelajaran interaktif
Minggu, 7 Januari 2024 3:17 Wib
Bupati Sleman meresmikan GOR senam dan bela diri UNY
Jumat, 8 Desember 2023 22:17 Wib
KPU Kulon Progo memetakan Daftar Pemilih Tambahan di Kampus UNY Wates
Kamis, 23 November 2023 18:44 Wib
UNY selenggarakan Research, Innovation and Industry Expo 2023
Selasa, 14 November 2023 0:04 Wib
Polda DIY menangkap penyebar hoaks kasus kekerasan seksual di UNY
Senin, 13 November 2023 18:34 Wib
IPB inisiasi 10 universitas di Indonesia diskusi pengelolaan bisnis
Jumat, 3 November 2023 6:13 Wib
Kapolri meluncurkan aplikasi Montir Presisi gagasan kelompok difabel
Sabtu, 7 Oktober 2023 21:11 Wib