Wabup Sleman: batu akik merupakan warisan budaya

id batu akik

Wabup Sleman: batu akik merupakan warisan budaya

Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu mengamati batu akik saat mengunjungi pameran batu akik yang digelar Paguyuban Akik Sleman di Kopi Geek Seturan, Sleman, Rabu. (foto Humas Sleman)

Sleman (Antara Jogja) - Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Yuni Satia Rahayu menilai karya kreatif batu akik merupakan warisan kebudayaan Nusantara yang diwariskan secara turun temurun.

"Batu akik merupakan warisan kebudayaan kita yang sudah diberikan Tuhan melalui alam. Kita sudah diberikan keindahan alam yang terkandung dalam bumi Indonesia, ini sangat luar biasa," kata Yuni Satia Rahayu ketika menghadiri pembukaan pameran batu akik yang digelar Paguyuban Akik Sleman di Kopi Geek Seturan, Sleman, Rabu.

Dalam kesempatan tersebut Yuni Satia Rahayu tampak begitu bersemangat mengujungi satu persatu gerai batu akik. Dia tampak begitu akrab dengan nama-nama batu akik yang dijual para peserta pameran.

"Saya sebenarnya nggak terlalu paham batu-batu akik itu, tapi saya senang mengkoleksi karena warna dan bentuknya itu unik-unik," katanya.

Yuni mengatakan dia mengenal batu akik ketika dia masih kuliah di Jurusan Sejarah UGM Yogyakarta. Menurutnya batu Akik merupakan salah satu warisan kebudayaan Nusantara yang diwariskan secara turun-temurun.

"Kalau cincin saya sebenarnya tidak terlalu gandrung, lebih sukanya gelang," katanya.

Dia berharap fenomena batu akik ini tidak sekadar musiman karena selain warisan budaya, akik sudah menjadi mata pencaharian warga Sleman untuk menggerakkan roda ekonomi. Munculnya banyak pengrajin akik membuat warga Sleman memiliki penghasilan tambahan untuk keluarganya.

"Saya berharap ini tidak seperti fenomena tanaman gelombang cinta, tapi bisa bertahan terus karena ini juga membuka peluang untuk menggerakan perekonomian. Ini bagusnya akik," katanya.

Ketua Paguyuban Akik Sleman San Akuan mengatakan pameran batu akik ini bukan yang pertama kalinya digelar. Sebelumnya mereka juga sudah pernah menggelar acara serupa di rumah dinas Wakil Bupati Sleman.

"Pameran ini terselenggara juga karena dukungan dari Wakil Bupati, jadi kami mengucapkan terima kasih atas dukungannya selama ini. Benar apa yang disampaikan, kalau Akik ini tidak sekedar benda warisan budaya, tapi juga bisa memberikan penghidupan dan juga menambah saudara," katanya.

Pameran baru akik oleh paguyuban akik Sleman ini digelar mulai tanggal 10 hingga 17 Juni. Pesertanya pun menawarkan berbagai macam jenis batu yang unik-unik. Salah satu batu yang mencuri perhatian adalah batu akuk berlafal Allah yang harga mencapai puluhan juta. "Kami yakin, batu-batu di pameran ini akan berbeda dengan pameran lainnya, jadi jangan ragu untuk kemari," katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024