Ekskavasi Candi Perwara tetap dilakukan selama puasa

id candi perwara

Ekskavasi Candi Perwara tetap dilakukan selama puasa

Arkeolog BPCB Yogyakarta mengamati uji coba susunan batuan candi perwara di Komplek Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta. (Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto)

Sleman, (Antara Jogja) - Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta tetap melanjutkan proses ekskavasi Candi Perwara di Komplek Candi Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, selama bulan puasa untuk menyesuaikan target waktu penyelesaiannya.

"Pada puasa inu ekskavasi Candi Perwara tetap dilakukan, ini untuk menyesuaikan waktu yang telah ditentukan, yaitu selesai pada November tahun ini," kata Kepala Seksi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta Wahyu Astuti di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, meski masuk puasa, pekerjaan pendirian satu Candi Perwara tersebut tetap dilakukan hanya durasi waktunya tidak seperti hari biasa.

"Memang sebenarnya tidak seefektif hari biasa, misal ketika sehari bisa mengangkat lima batu tapi pastinya saat puasa hanya tiga batu. Itu tidak apa-apa," katanya.

Ia mengatakan, sejak dilakukan ekskavasi pada awal 2015 sampai saat ini, setidaknya pengerjaan sudah merampungkan sekitar 30 persen.

"Pondasi hingga kaki-kakinya sudah mampu terlewati. Tinggal sisanya, seperti bagian tengah ke atas yang sedang dikerjakan," katanya.

Kepala BPCB Yogyakarta Tri Hartono mengatakan target ekskavasi dalam satu tahun memang bisa mendirikan satu candi ini. Untuk kemudian dilanjutkan di tahun selanjutnya dengan jumlah yang sama.

"Satu tahun untuk satu candi perwara " katanya.

Candi Perwara yang mengitari candi utama di kompleks Candi Prambanan tersebut total berjumlah 224 unit. Sementara ini baruberdiri dua candi yang salah satunya dulu dilakukan oleh pemerintahan Belanda pada masa penjajahan.

Dalam persiapan pengerjaan di tahun selanjutnya, pihaknya pun saat ini juga sedang melakukan studi teknis.

"Mana yang lebih berpotensi untuk didirikan, terutama dari segi bebatuannya. Yang memang saat ini masih tersebar di kompleks candi tersebut," katanya.***4***



(V001)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024