UKM kotak parsel terima banyak pesanan untuk Lebaran

id parcel

UKM kotak parsel terima banyak pesanan untuk Lebaran

ilustrasi (antaranews.com)

Bantul (Antara Jogja) - Usaha kecil menengah yang memproduksi kotak parsel asal Pedukuhan Bangeran, Desa Sabdodadi, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai menerima banyak pesanan produk kerajinan tersebut untuk keperluan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah.

"Ada peningkatan permintaan produk aneka kerajinan tangan menyambut Lebaran ini, terutama kotak parsel (tempat aneka kue untuk bingkisan Lebaran)," kata pemilik UKM `Syifa Handicraft` Bantul, Hartono di Bantul, Kamis.

Menurut dia, kotak parsel yang diproduksinya berbahan dasar kertas karton dengan balutan kulit vinyl yang dikombinasikan, aneka produk kerajinan tersebut dijual dengan harga mulai dari Rp50 ribu sampai Rp300 ribu per buah tergantung ukuran.

Selain berbentuk kotak, tempat parsel balutan vinyl yang diproduksinya berbentuk bulat model bersusun karena menyesuaikan permintaan pelanggan, kerajinan ini juga mulai banyak pesanan baik dari konsumen langsung maupun pengusaha toko.

"Peningkatannya bisa 50 persen lebih, kalau biasanya (pesanan) berkisar antara 100 sampai 200 buah per bulan, menyambut hari raya ada tambahan, kami juga tidak menutup untuk berbagai macam model," katanya.

Ia mengatakan, pesanan produk aneka kerajinan kotak parsel tersebut datang dari konsumen langsung maupun tidak langsung yang sudah jadi langganannya seperti pengusaha atau pemilik toko produk interior untuk kemudian dijual kembali ke masyarakat.

"Kami termasuk suplier aneka kerajinan untuk toko-toko di Yogyakarta, kalau pelanggan kami ada juga yang dari Semarang, Surabaya dan Jakarta, kalau secara keseluruhan hampir seluruh kota di Indonesia masuk (pesan)" katanya.

Hartono mengatakan, selain memproduksi kotak parsel, UKM yang berdiri sejak 1993 itu juga memproduksi aneka kerajinan tangan seperti tempat tisu, tempat perhiasan, tas kulit dan produk interior lainnya yang mayoritas untuk memenuhi permintaan luar daerah tersebut.

"Saat ini kami sudah mempunyai 15 pekerja yang mayoritas bukan warga setempat karena faktor pertimbangan kami, kapasitas produksi per bulan sekitar 2.000 sampai 3.000 buah tergantung pasang surut," katanya.

.KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024