DIY kembangkan hutan Bunder sebagai tempat wisata

id hutan bunder gunung kidul

DIY kembangkan hutan Bunder sebagai tempat wisata

Kawasan hutan Bunder Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (Foto ANTARA/Mamiek)

Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Dinas Kehutanan dan Perkebunan Daerah Istimewa Yogyakarta akan mengembangkan Taman Hutan Rakyat Bunder, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, sebagai tempat wisata.

Kepala Dishutbun DIY Sutarto di Gunung Kidul, Senin, mengatakan luasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bunder seluas 634 hektare tersebut saat ini telah dibagi menjadi beberapa blok, salah satunya blok pemanfaatan.

"Rencananya, kami akan melakukan pemanfaatan Tahura Bunder untuk atraksi seni dan hiburan untuk mengenalkan Tahura," kata Sutarto.

Ia mengatakan zona pemanfaatan tidak boleh lebih dari 10 persen dari luasan. Zona itu nantinya bisa dimanfaatkan masyarakat untuk usaha maupun sharing membangun kawasan wisata. Namun begitu, konsep wisata harus mendukung konservasi.

"sangat memungkinkan di Tahura ada juga semacam Taman Safari, namun pemanfaatan tidak boleh lebih dari 10 persen dari lahan tahura," katanya.

Sutarto mengatakan, pihaknya akan berkomunikasi dengan pihak ketiga kaitannya dengan pemanfaatan lahan. Nantinya, satu blok pemanfaatan tersebut dapat digunakan sebagai salah satu lokasi tujuan wisata. Konsep itu bakal mengadopsi Taman Safari Indonesia seperti yang ada di Bogor dan Taman Safari Prigen Pasuruan, Jawa Timur.

"Pengembangannya tingal menunggu perda, langsung jalan," katanya.

Ia mengatakan regulasi tentang perijinan pengelolaan usaha wisata akan selesai dalam sebulan kedepan. Peraturan gubernur akan memberikan pengaturan perijinan yang bisa masuk dalam Tahura termasuk pemanfaatan kios, retribusi dan lainnya.

"Saat ini sudah hampir selesai 90 persen finalisasinya," katanya.

Menurut dia, potensi pengembangan terbuka lebar karena lokasinya yang berada didekat lokasi wisata lainnya. Selain itu berdekatan dengan Sungai Oya. Saat ini, Tahura ditanami tanaman langka untuk kepentingan pendidikan dan wisata.

"Nantinya pemanfaatan kegiatan yang mendukung konservasi," katanya.***1***

(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024