Gapoktan Sidomulyo sukses kembangkan berbagai unit usaha

id gapoktan sidomulyo

Gapoktan Sidomulyo sukses kembangkan berbagai unit usaha

Ilustrasi (Foto Antara)

Sleman, (Antara Jogja) - Gabungan Kelompok Tani Sidomulyo, Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil mengembangkan sejumlah unit usaha untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

"Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sidomulyo adalah gabungan kelompok tani yang merupakan wadah petani atau kelompok untuk berinteraksi memenuhi kebutuhan petani atau kelompoknya sekaligus membantu pemerintah membangun pertanian dan meningkatkan kemampuan ekonomi petani, sehingga dapat ikut pula dalam usaha penanggulangan kemiskinan" kata Ketua Gapoktan Sidomulyo Jumeni, di Sleman, Jumat.

Menurut dia, Gapoktan Sidomulyo berdiri sejak 2008 dengan tujuh kelompok tani yakni Tani Rukun Pirak Bulus, Sri Rejeki Brongkol, Ngudi Makmur I Sembuh Lor, Tani Rukun Sembuh Kidul, Ngudi Makmur II Gancahan V dan VI, Manunggal Karso Gancahan VIII dan VIII serta Kelompok Wanita Tani Lestari Mulyo.

"Gapoktan Sidomulyo bukan lembaga sosial tetapi sebuah lembaga yang berusaha mandiri melaksanakan kegiatan bisnis pertanian untuk mencari keuntungan," katanya.

Ia mengatakan, kegiatan usaha yang dijalankan saat ini yakni usaha simpan pinjam Lembaga Keuangan Mikro Agrobisnis (LKM-A) dengan modal awal tahun 2009 Rp100 juta, untuk membantu penambahan modal usaha budidaya dan usaha non budidaya.

"Saat ini telah berkembang menjadi Rp146,8 juta dengan perolehan bunga Rp16,4 juta," katanya.

Kemudian bidang usaha Jasa "Power Tresher" selama satu tahun 2015 memperoleh pendapatan Rp6,5 juta dan mendapat tambahan modal kerja sebesar Rp3,2 juta.

"Selain itu Unit usaha jasa `Hand Tractor` pada 2015 mendapat pemasukan bersih sebesar Rp2,5 juta,"katanya.

Ia mengatakan, untuk Bidang usaha distribusi pangan mendapat keuntungan Rp25,1 juta dan bidang usaha "Rice Milling" pendapatan yang diperoleh mencapai Rp4,1 juta.

"Sedangkan untuk cadangan pangan dan ketahanan pangan dialokasikan dana Rp20 juta diwujudkan dalam bentuk gabah kering simpan sebanyak 5.405 kilogram. Cadangan pangan ini sampai akhir Desember 2015 bertambah menjadi 7.580 kilogram dengan kewajiban kepada pemilik garapan lebih dari 500 meter persegi menabung gabah kering lima kilogram setiap musim panen," katanya.

Saat ini, tambahnya, Gapoktan juga mengembangkan usaha pengemasan beras organik premium per bulan 100 ton dengan pemasaran ke Jakarta, Semarang dan Surabaya.***3***

(V001)


Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.