DPRD Kulon Progo mengusulkan perbaikan ruas jalan Sidomulyo-Jatimulyo

id Sidomulyo - Jatimulyo ,Kulon Progo,DPRD Kulon Progo

DPRD Kulon Progo mengusulkan perbaikan ruas jalan Sidomulyo-Jatimulyo

Komisi III DPRD Kulon Progo meninjau ruas jalan Sidomulyo - Jatimulyo yang rusak parah pada Jumat (7/7). (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Komisi III DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusulkan percepatan perbaikan ruas jalan di Kalurahan (Desa)  Sidomulyo-Kalurahan Jatimulyo sepanjang 1,5 kilometer yang rusak karena sudah lama tidak ada perbaikan jalan dari pemerintah setempat.

"Kami sudah usulkan. Paling lambat 2024 dapat ditangani. Harapannya, pada 2023 ini ada penanganan awal. Jadi kami tidak tinggal diam," kata Ketua Komisi II DPRD Kulon Progo Nur Eni Rahayu di sela-sela melalukan kunjungan lapangan di Kalurahan Sidomulyo Kapanewon  (Kecamatan) Girimulyo,  Kulon Progo, Jumat (7/7).

Ia mengatakan aspirasi dari masyarakat juga sudah masuk ke DPRD Kulon Progo. Beberapa waktu lalu, ada koordinasi dengan masyarakat yang menyampaikan aspirasi perlunya perbaikan jalan ini.

"Masyarakat menginginkan pembangunan jalan ini, dibandingkan program lainnya," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo Nurcahyo Budi Wibowo mengatakan laporan soal jalan rusak di Sidomulyo sudah diterima pihaknya.

DPUPKP Kulon Progo mengupayakan agar jalan itu bisa segera diperbaiki pada tahun 2024.

"Ruas jalan ini juga sudah masuk untuk diusulkan perbaikan tahun anggaran 2024," katanya.

Kalurahan Sidomulyo berada di Kapanewon  (Kecamatan) Girimulyo sementara Kalurahan  Jatimulyo berada di Kapanewon Pengasih.

Salah satu warga Kalurahan Sidomulyo Slamet mengatakan puluhan spanduk bernada protes itu telah terpasang sejak enam bulan terakhir. Tujuannya sebagai media penyampai aspirasi masyarakat terkait kondisi jalan yang rusak.

"Kurang lebih sekitar enam bulan lalu pasangnya. Dipasang karena warga ini kesal dengan kondisi jalan yang sudah rusak dan tidak diperbaiki," katanya.

Ia mengatakan spanduk bernada protes tersebut dipasang sepanjang jalan 1,5 kilometer di samping kanan dan kiri jalan. Sepanjang jalan tersebut, jalan berlubang mulai dari lubang berukuran kecil hingga terbesar nyaris memakan separuh badan jalan.

"Kerusakan jalan itu sudah berlangsung setidaknya lima tahun terakhir. Dulu pernah ada perbaikan tapi hanya ditambal jadinya rusak lagi," katanya.