Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Pemerintah Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melakukan penguatan masyarakat untuk mendorong pertumbuhan pariwisata di wilayah ini.
Kepala Desa Bleberan Supraptono di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan target tersebut merupakan cita-cita masyarakat untuk memperkuat sektor pariwisata desa yang masih mengandalkan produk luar dalam meramaikan Sri Getuk.
"Saat ini sedang dipersiapkan penguatan masyarakat desa yang selanjutnya akam bergerak di jalur industri kreatif seperti makanan oleh-oleh, sajian kuliner berbahan hasil pertanian lokal, dan ragam cinderamata," kata Supraptono.
Saat ini, kata dia, masih banyak produk didatangkan dari luar daerah, menjadikan masyarakat kurang maksimal menangkap peluang pasar usaha dan bisnis.
"Ke depan arahnya produk lokal yang akan ada di Sri Getuk. Peluang itu harus ditangkap masyarakat desa. Kami melalui BUMDes siap memfasilitasi," katanya.
Persiapan mewujudkan target tersebut salah satunya dilakukan Pemdes Bleberan, yakni memberikan pelatihan keterampilan usaha dan peningkatan kapasitas masyarakat desa dalam satu tahun ini terus dilakukan desa kerja sama denga Yayasan Penabulu secara berkelanjutan melibatkan kader perempuan penggerak PKK, gapoktan, taruna tani, serta pegiat usaha kecil dan BUMDes (Badan Usaha Milik Des).
Direktur BUMDes Sejahtera Bleberan Suharto menyambut baik target desa menjadikan Sri Getuk sebagai tiang perekomian masyarakat lokal. Target tersebut searas dengan arah dan tujuan BUMDes.
Menurut dia, ada banyak peluang yang dapat ditangkap masyarakat dan pelaku usaha kecil dan menengah pada sektor pariwisata yang menyumbang pendapatan asli desa kisaran Rp1,9 miliar pada 2015 lalu.
Ia mengatakan produk seperti kaos di Sri Getuk saja saat ini didatangkan dari Klaten dan Yogyakarta.
"Di Bleberan punya sumber daya manusia dari anak muda untuk memproduksi. Perlu lebih digarap sisi itu," kata dia.
Ia mencontohkan banyak pengunjug Sri Getuk yang menanyakan makanan getuk (berbahan umbi-umbian). Ikon getuk, imbuh Suharto, masih perlu ditemukan secara khas oleh kelompok usaha industri rumahan.
"Selain hal itu, BUMDes juga tengah menyusun design jangka panjang penataan kawasan Sri Getuk seperti menghidupkan potensi seni budaya 11 dusun sebagai daya dukung pariwisata," katanya.***1***
(KR-STR)