Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih mengidentifikasi objek wisata yang rusak akibat badai Siklon Cempaka pada 28 November 2017.
"Kami intensif berkoordinasi dengan kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang destinasinya rusak akibat badai Siklon Cempaka akhir November 2017. Kami masih melakukan identifikasi kerusakan untuk dimintakan anggaran rehabilitasi dan rekontruksi pascabencana," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Hary Sukmono di Gunung Kidul, Minggu.
Ia mengatakan berdasarkan laporan pokdarwis ada beberapa objek wisata yang rusak akibat badai Siklon Cempaka. Objek wisata yang rusak, antara lain, Srigetuk, Pantai Wediombo, Pantai Nampu, dan Jembatan Jelok.
"Kami melakukan koordinasi dengan pokdarwis. Meski masih ada kerusakan fasilitas, tetapi masih biasa dikunjungi seperti biasa," katanya.
Dia mengatakan kerusakan terjadi di jembatan di Jelok, Patuk, Srigetuk, kapal hanyut, dan sejumlah fasilitas rusak. Sementara untuk Pantai Ngampu erosi.
"Memang dampak bencana tersebut ditaksir menjapai ratusan juta rupiah," katanya.
Hary mengatakan upaya perbaikan terus dilakukan pengelola agar fasilitas bisa digunakan kembali.
"Bencana kemarin menjadi pembelajaran bagi semua, termasuk pengelola karena wisata di sini hampir semuanya wisata alam, agar lebih memaksimalkan pengetahuan tentang penanganan saat bencana," katanya.
Ketua BUMDEs Desa Bleberan Tri Harjono mengatakan banjir bandang yang terjadi pada 28 November 2017 merusak sejumlah aset pariwisata di Srigetuk, seperti empat perahu yang biasa digunakan untuk menuju air terjun hilang dan rusak parah. Jalan setapak rusak 100 meter, dermaga rusak, dan ruang ganti pengunjung hilang.
"Saat ini sudah bisa dikunjungi seperti biasa," katanya.
(U.KR-STR)