Umum - Bantul evaluasi penganggaran pembinaan atlet difabel

id difabel

Umum - Bantul evaluasi penganggaran pembinaan atlet difabel

Simbol difabel (Foto vhrmedia.com)

Bantul (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengevaluasi kebijakan penganggaran pembinaan atlet difabel menyusul keluhan tidak adanya anggaran untuk pengembangan olahraga di kalangan penyandang disabilitas tersebut.

"Nanti akan kita evaluasi, karena saya belum tahu selama ini anggaran untuk atlet difabel seperti apa," kata Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai melepas puluhan atlet Bantul untuk Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2016 di Pendopo Parasamya Bantul, Kamis.

Abdul Halim yang dilantik sebagai Wakil Bupati (Wabup) Bantul pada pertengahan Februari 2016 ini mengaku tidak mengetahui kebijakan penganggaran kepada atlet difabel melalui Kantor Pemuda dan Olahraga (Pora) Bantul pada tahun APBD Murni Tahun 2016.

Dengan demikian, keluhan yang disampaikan pengurus National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Kabupeten bersamaan dengan pelepasan atlet Peparnas ini baru diketahui, meski begitu pihaknya akan berupaya mencari solusi untuk menyelesaikannya.

"Saya harus melihat dulu, karena belum memungkinkan untuk memberikan anggaran di APBD 2016, karena anggaran 2016 sudah dirumuskan satu tahun sebelum kami ada di sini, APBD ini terbentuk saat pemerintahan sebelumnya, maka itu kita evaluasi," katanya.

Sementara itu, Ketua NPC Indonesia Bantul, Sihmanto ditemui usai mendampingi atlet Peparnas itu mengatakan, sesuai hasil rapat pembahasan dengan Kantor Pora Bantul, pada anggaran 2016 Pemda Bantul tidak menganggarkan pembinaan atlet difabel Bantul.

Padahal kata dia, lembaganya sudah berupaya mengajukan proposal anggaran ke Kantor Pora Bantul sebelum memasuki tahun anggaran 2016 agar dianggarkan pada tahun ini, namun setelah dikoordinasikan lebih lanjut permohonan tidak direalisasikan.

"Sudah mengajukan proposal anggaran ke Kantor Pora karena teknisnya di Kantor Pora, pertama diajukan saat Bupati Bu Ida (Sri Surya Widati) untuk dianggarkan di 2016, namun karena belum dianggarkan kami ajukan lagi untuk APBD perubahan, namun tetap tidak ada juga," katanya.

Padahal, kata dia, pihaknya berharap ada dukungan anggaran dari pemerintah daerah setempat, mengingat pada tahun 2016 ini pengurus membutuhkan biaya untuk latihan dan persiapan atlet guna mengikuti ajang olahraga tingkat nasional di Jawa Barat mendatang.

"Yang kami minta hanya uang saku dan peralatan untuk atlet Bantul pada Peparnas di Bandung nanti, namun tidak ada. Padahal saat latihan kemarin kita terpaksa patungan, para atlet juga patungan," katanya.
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024