Pemkab Kulon Progo audit perusahaan daerah SAK

id Audit PT SAK

Pemkab Kulon Progo audit perusahaan daerah SAK

Kabupaten Kulon Progo (Foto Istimewa) (istimewa)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melaukan audit manejemen dan aset perusahaan daerah Selo Adikarto menindalanjuti status baru sebagai perusahaan terbatas.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kulon Progo Astungkara di Kulon Progo, Minggu, mengatakan audit ini sebagai langkah awal untuk menyehatkan Selo Adikarto sebagai perusahaan terbatas (PT).

"Selo Adikarto sebagai PT harus memiliki modal yang sehat, mulai dari manajenen, modal,hingga aset yang sehat. Sehingga, ada transparasi pengelolaan dan menjadi PT sehat, mampu menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD), serta menjadi perusahan besar seiring adanya mega proyek bandara," kata Astungkara.

Ia mengakui sampai saat ini, dirinya belum mendapat laporan secara rinci soal hasil audit terhadap PT SAK. Setelah audit selesai, pihaknya akan segera melakukan komunikasi dengan legislatif untuk menindaklanjut pembahasan penyertaan modal PT SAK sebesar Rp4 miliar pada 2018.

"Kami belum mendapat hasil auditnya. Tentu, kami sangat berharap audit segera selesai sehingga bisa menjadi landasan untuk penyertaan modal terhadap PT SAK," katanya.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan pihaknya telah mengupayakan penyehatan Badan Usaha Milik Daerah PT Selo Adikarto supaya bangkit dari kebangkrutan.

Ia mengatakan pada 2014, PT Selo Adikarto memiliki hutang pajak sebesar Rp7 miliar, kemudian kami bergegas dengan berbagai cara, sehingga pada 2015 akhir, hutang pajak tersebut dapat dilunasi.

"Apakah menyelesaikan pajak itu minta ke pemkab, tidak. PT Selo Adikarto tetap bekerja menghasilkan uang, sehingga hutang sebesar Rp7 miliar selesai," kata Hasto.

Pada 2017 ini, lanjut Hasto, PT Selo Adikarto mentargetkan keuntung sebesar Rp5 miliar, dan akan dimasukan keuntungan pada pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp2,4 miliar. Kemudian membangun listrik ke kawasan kantor PT Selo Adikarto sebesar Rp1,6 miliar.

"Selo Adikarto menurut kaca maya saya, tetap menghasilkan keuntungan puluhan miliar. Itu riil, dan nyata, sehingga keuntungannya dapat menyelesaikan masalah internal," kata dia.

Hasto mengatakan dalam rangka pembangunan bandara, maka Selo Adikarto bekerja sama secara ekonomi (KSO) dengan beberapa investor. Ke depan, Selo Adikarto akan melayani kebutuhan mixing plant.

"Kami akan bekerja keras, supaya PT Selo Adikarto menjadi salah satu BUMD yang menjadi kebanggaan dan menyumbang PAD," kata dia. 

(U.KR-STR)