Ribuan orang berebut gunungan Gerebeg Maulud

id gunungan

Ribuan orang berebut gunungan Gerebeg Maulud

ilustrasi ()

Yogyakarta (Antara Jogja) - Ribuan orang yang terdiri atas wisatawan maupun warga berbagai daerah berebut mengambil isi Gunungan Grebeg Maulud di Halaman Masjid Gedhe Kauman, Kota Yogyakarta, Jumat.

Dalam gelaran "Grebeg Maulud" Tahun Dal 1951 itu, delapan gunungan berisi aneka hasil bumi diarak ratusan prajurit dari Siti Hinggil Keraton Yogyakarta.

Enam gunungan yang terdiri atas Gunungan Bromo, Gunungan Lanang, Gunungan Wadon, Gunungan Gepak, Gunungan Darat dan Gunungan Pawuhan diarak menuju Masjid Gedhe Yogyakarta.

Sedangkan dua Gunungan Lanang akan diserahkan ke Kepatihan dan satu lagi ke Puro Paku Alaman. Jalannya gunungan ke Kepatihan dan Puro Paku Alaman diiringi oleh bregada prajurit dan barisan gajah.

Setelah selesai didoakan di Masjid Gedhe, khusus untuk Gunungan Bromo dibawa kembali masuk ke dalam Keraton. Selanjutnya Gunungan Bromo tersebut dibagikan kepada para kerabat Keraton Yogyakarta dalam prosesi Kundur Gunungan Bromo yang dilaksanakan di Kompleks Kedhaton.

Prosesi Kundur Gunungan Bromo hanya dilakukan pada tahun Dal yang hanya berlangsung dalam kurun waktu delapan tahun sekali.

Adapun lima gunungan sebagai bentuk sedekah dari Sri Sultan HB X langsung diperebutkan masyarakat maupun wisatawan di Halaman Masjid Gedhe Kauman, Kota Yogyakarta.

Seorang warga Banguntapan, Kabupaten Bantul, Sadi merasa puas karena berhasil mendapatkan empat lonjor kacang panjang. Ia meyakini kacang panjang dari gunungan itu dapat digunakan untuk pembuang sial atau tolak bala.

Berbeda dengan warga Kota Yogyakarta, Saginah. Menurut perempuan setengah baya itu bagian dari gunungan yang berhasil didapatkan akan dipergunakan untuk penyubur tanaman. "Ini soal kepercayaan saja," kata dia.
L007
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024