Bantul (Antaranews Jogja) - Erosi tebing Sungai Oya di Pedukuhan Wunut, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merusak jalan kampung yang terdapat di bantaran sungai tersebut.
"Jalan ini merupakan jalan penghubung dari wilayah Desa Sriharjo ke Kedung Jati, Desa Selopamioro, namun saat ini ambrol karena tergerus aliran Sungai Oya," kata Wakimin, warga Wunut, Desa Sriharjo, yang juga pemilik rumah di tepi Sungai Oya di Bantul, Senin.
Menurut dia, ambrolnya jalan penghubung antardesa di Kecamatan Imogiri itu dikarenakan erosi tebing sungai akibat banjir usai hujan deras yang mengguyur Gunung Kidul beberapa hari lalu.
Ia mengatakan, erosi tebing Sungai Oya sudah terjadi sejak Kamis (11/1) malam dan terus bertambah parah hingga mencapai jalan kampung yang ada di tepi sungai. Jalan pun kemudian ambrol pada Sabtu (13/1).
"Kalau jalan yang ambrol panjangnya kurang lebih 30 meter dengan lebar bervariasi dari satu sampai lima meter. Lebar jalan kampung ini enam meter, tetapi saat ini ada yang tinggal satu meter," katanya.
Wakimin mengatakan, karena jalan kampung yang juga menghubungkan ke Desa Mangunan Dlingo Bantul itu rusak, maka warga menutup jalan untuk akses kendaraan bermotor, dan hanya boleh dilewati warga dengan berjalan kaki.
Sementara itu, Kepala Dusun Wunut Desa Sriharjo Sugianto mengatakan, usai hujan deras yang turun beberapa hari lalu kondisi aliran Sungai Oya meluap hingga menggerus tebing sungai tersebut, bahkan gerusan bertambah lebar hingga puncaknya pada Sabtu (13/1) pagi.
"Ketinggian air sungai Oya terus naik hingga menggerus jalan ini, kemudian merembet memanjang di sepanjang kurang lebih 30 meter. Tentu ini mengkhawatirkan kalau tidak segera ditangani, sebab bisa mengancam bangunan di sekitarnya," katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya berhadap ada penanganan dari pemerintah desa ataupun pemerintah daerah (Pemda) Bantul agar erosi tidak semakin melebar, karena selain jalan ada beberapa rumah yang terancam terdampak erosi.
Sementara itu, Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Aka Luk Luk membenarkan kejadian erosi hingga merusak jalan kampung, dan bahkan mengancam rumah warga di tepi sungai.
"Hujan di wilayah Gunung Kidul mengakibatkan banjir di aliran Sungai Oya dan menyebabkan erosi sungai yang merusak jalan kampung dan mengancam rumah warga. BPBD sudah mengirimkan tim untuk assesment dan koordinasi lapangan," katanya.***4***
Berita Lainnya
Talut ambrol, puluhan warga Kanigoro Gunungkidul mengungsi
Senin, 21 November 2022 16:07 Wib
Dinsos-P3A berikan trauma "healing" korban atap sekolah ambruk
Rabu, 9 November 2022 22:08 Wib
Polres Gunungkidul gandeng tenaga ahli UGM selidiki atap ambrol SD Muhammadiyah
Rabu, 9 November 2022 18:23 Wib
Atap bengunan SD di Gunungkidul ambrol, 12 murid luka-luka
Selasa, 8 November 2022 15:21 Wib
BPBD Bantul menyiapkan bronjong untuk penanganan ketika talut ambrol
Jumat, 17 Juni 2022 17:37 Wib
Yogyakarta melakukan penanganan sementara talut ambrol akibat hujan
Kamis, 12 Maret 2020 17:55 Wib
Pengelola Malioboro Mall pastikan tidak ada korban akibat plafon ambrol
Senin, 24 Februari 2020 20:00 Wib
Talut sungai di Selopamioro Bantul ambrol
Sabtu, 22 Februari 2020 21:42 Wib