Bantul promosikan kuliner "miedes"

id Mie

Bantul promosikan kuliner "miedes"

produk mie basah (antaranews.com)





Bantul (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan Festival Makan Miedes (bakmi pedes) untuk mengangkat potensi kuliner tradisional khas wilayah tersebut.

"Festival Makan Miedes ini dimaksudkan untuk mengenalkan dan mempromosikan kepada masyarakat yang lebih luas lagi terhadap makanan olahan khas Pundong ini," kata Sekretaris Kecamatan Pundong Suyamto disela festival makan miedes di Bantul, Rabu.

Miedes merupakan singkatan dari `bakmi pedes` makanan yang terbuat dari bahan baku tepung ketela yang diolah menjadi makanan siap saji dengan rasa pedas. Di Kecamatan Pundong merupakan sentra kuliner miedes tersebut.

Ia mengatakan, Festival Makan Miedes yang diadakan di halaman rumah produksi miedes Pundong itu panitia menyediakan sebanyak 2018 bungkus miedes yang kemudian dinikmati bersama-sama masyarakat setempat secara gratis.

"Dan tujuan kami agar nanti pangsa pasar miedes makin luas yang tidak hanya di Bantul saja, melainkan di wilayah DIY, bahkan secara nasional. Harapannya wisatawan luar DIY bisa cicipi miedes khas Pundong," katanya.

Sekcam Pundong menjelaskan, produksi miedes di wilayah Pundong sudah dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat, dan saat ini setidaknya sudah ada sekitar 50 pengusaha miedes yang tersebar di seluruh Pundong.

"Jumlahnya sekitar 50 pengusaha, baik yang memasak maupun yang produksi miedes. Dan untuk festival makan miedes ini kami melibatkan dua kelompok perajin miedes. Harapan kami festival makan miedes 2018 bungkus ini bisa pecarkan rekor," katanya.

Menurut dia, selain Festival Makan Miedes di tempat yang sama juga diadakan Pundong Ekspo, Gelar Teknologi Pertanian dan Olahan Pertanian dengan melibatkan gabungan kelompok tani (gapoktan), perajin se-Pundong yang dikoordinir Dekranasda.

"Tujuan Pundong Ekspo ini adalah untuk memperluas pangsa pasar produk-produk unggulan Kecamatan Pundong, baik kerajinan maupun produk olahan pertanian, serta produk makanan agar bisa pasar regional, nasional dan internasional," katanya.