Dua KRI TNI AL mengikuti Latma Rimpac di Hawai

id kri

Dua KRI TNI AL mengikuti Latma Rimpac di Hawai

Ilustrasi (istimewa)

Jakarta (Antaranews Jogja) - TNI AL mengerahkan Kapal Perang KRI RE Martadinata-331 dan KRI Makasar-590 untuk mengikuti latihan militer maritim terbesar di dunia yang bertajuk Latihan Bersama Multilateral Rim of Pacific (Latma Multilateral Rimpac) 2018 yang berlangsung pada tanggal 25 Juni sampai dengan 3 Agustus 2018 di Honolulu Hawai, Amerika Serikat.

Siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu, TNI AL juga mengerahkan 1 Heli Bell, 8 LVT-7,2 Howitzer-105, 1 Kompi Marinir dan 1 Tim Kopaska sekaligus 1 Tim Pelatih Taktis Mobile (Mobile Training Team/ MTT).

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji selaku Inspektur Upacara memimpin jalannya upacara pemberangkatan dan pelepasan Satgas Rimpac 2018, yang dilaksanakan di Dermaga Ujung, Surabaya, pada Rabu.

Operasi Satgas Rimpac tahun 2018 ini, akan dilaksanakan selama 93 hari yang merupakan Latihan Peperangan Maritim Multilateral Terbesar di Dunia, yang diselenggarakan dua tahunan oleh Armada-3 Kawasan Pasifik, Angkatan Laut Amerika Serikat (Third Fleet Command-United States Pasific Fleet, Us Navy) dengan melibatkan negara-negara di Kawasan Amerika Utara, Amerika Latin, Australia, Eropa, dan Asia.

Dalam sambutannya KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, menyampaikan latihan ini bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas antar Angkatan Laut di Kawasan Pasifik, sekaligus sebagai sarana untuk meningkatkan eksistensi TNI Angkatan Laut dalam melaksanakan operasi dan latihan bersama berskala Internasional.

Rimpac menunjukkan komitmen negara-negara di dunia untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalitas di bidang keamanan maritim dalam rangka bekerja sama menjaga jalur laut, melindungi kepentingan negara di luar negeri, dan menjamin kebebasan bernavigasi di kawasan pasifik.

"Oleh karenanya sangat tepat bila tema latihan yang diambil adalah 'TNI Angkatan Laut melaksanakan Latma Multilateral Rimpac 2018 ini, dalam rangka meningkatkan profesionalisme, kemampuan tempur dan kerjasama militer dengan negara-negara sahabat'," ujar Siwi.

Seperti kita ketahui bersama, sejak tahun 2008 sampai dengan 2012, TNI Angkatan Laut telah berpartisipasi aktif dalam Rimpac dengan mengirimkan personel Korps Marinir dan Observer. Selanjutnya, patut kita syukuri dan banggakan bahwa sejak tahun 2014, TNI Angkatan Laut telah mengirimkan unsur-unsur kapal perangnya sebagai wujud kemampuan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dalam memproyeksikan kemampuan maritimnya hingga Samudera Pasifik, papar mantan Pangarmabar (Pangkoarmada I) ini.

KSAL pun menginstruksikan kepada seluruh personel Satgas agar memberikan karya terbaik dengan melaksanakan Latihan Rimpac selama 35 hari berada di daerah latihan dengan sebaik-baiknya, agar dapat meningkatkan profesionalitas sejajar dengan Angkatan Laut negara-negara besar di dunia sebagaimana tertuang dalam visi TNI Angkatan Laut menuju World Class Navy sekaligus mendukung kebijakan Pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia.

Latihan Rimpac 2018 ini, melibatkan 27 negara, seperti Singapura, Korea Selatan, Jepang, Chile, Australia, Brazil, Amerika Serikat, Kanada, Norwegia, Peru, Brunei Darussalam, Colombia, New Zealand, Malaysia, Mexico, Belanda, Filipina, Thailand, Inggris, China, Tonga, India, dan Perancis, Jerman, Srilanka, Tonga, dan Vietnam.

Komandan Satgas Rimpac Laksamana Pertama TNI Agus Hariadi dalam paparannya mengatakan ada  beberapa latihan yang akan digelar yakni Combined Anti Submarine Warfare Exercise, Miscellaneous Exercise, Maritime Security Operation Exercise, Surface Exercise, Communication Exercise, Tactical Manuvers, RAS Approaches.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI A. Taufiq R, para Asisten Kasal, para Panglima Komando Armada, Para Pangkotama TNI Angkatan Laut Wilayah Timur, Para Kepala Dinas di lingkungan Mabesal, serta para pejabat terkait lainnya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024