Pusdalops BPBD siaga 24 jam libur lebaran

id Bpbd bantul

Pusdalops BPBD siaga 24 jam libur lebaran

BPBD Bantul (istimewa)

Bantul (Antaranews Jogja) - Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, siaga 24 jam selama libur Lebaran 2018 guna membantu dan melayani masyarakat setempat.

Manajer Pusdalops BPBD Bantul, Aka Luk Luk di Bantul, Senin, mengatakan pada hari-hari biasa ada empat personel Pusdalops yang bertugas ketika siang hari dan dua petugas pada malam hari, namun saat libur Lebaran sistem kerja dilakukan bergantian.

Ia mengatakan, personel Pusdalops BPBD Bantul yang tidak piket namun kebetulan memiliki waktu luang karena tidak ada aktivitas atau keperluan penting, bisa datang ke kantor untuk menggantikan rekannya setelah selesai bertugas.

"Siapa yang tidak sibuk bertugas saat itu, laksanakan tugasnya di kantor semaksimal mungkin, meski di rumah (personel) tetap selalu `stand by,` ketika dibutuhkan bisa langsung merapat ke Kantor BPBD," katanya.

Menurut dia, tugas Pusdalops BPBD yaitu memantau situs cuaca milik BMKG, termasuk video CCTV lalu-lintas di wilayah Bantul dan menerima informasi dari radio komunikasi di salah satu sudut ruangan ataupun dari relawan di lapangan.

Selain itu, pihaknya juga memantau kondisi Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah karena sempat mengalami erupsi freatik beberapa waktu lalu, sebab jika aktivitas vulkaniknya tinggi hujan abu bisa mengguyur wilayah Bantul.

"Kami selalu melaporkan perkembangan dan situasi yang terjadi kepada pimpinan, misalkan ada info kecelakaan akan kami rekapitulasi, dan kami arahkan petugas puskesmas terdekat maupun mobil ambulan PMI agar ke lokasi," katanya.

Terkait dengan kebakaran, menurut dia, BPBD Bantul mengandalkan empat posko pemadam kebakaran di Bantul, kemudian untuk mengantipasi ancaman gelombang tsunami, koordinasi dilakukan dengan tiga posko SAR di kawasan pantai selatan menggunakan frekuensi radio komunikasi.

Secara pribadi, ia mengaku, pada momentum Lebaran ini tidak menikmati libur cuti bersama, seperti para pegawai instansi pemerintahan lainnya, karena harus tetap beraktivitas memantau potensi kejadian bencana di wilayah Bantul.

Bahkan, kata dia, dukungan dari keluarga memberi motivasi untuk menjaga keselamatan lebih dari 900 ribu jiwa warga Bantul termasuk wisatawan dari luar daerah dari berbagai bencana seperti tsunami, gempa bumi, kebakaran hingga insiden kecelakaan.

"Tidak ada yang kami sesali untuk membantu masyarakat, kami ikhlas, niatnya hanya ibadah. Keluarga sudah memahami, karena kami bertanggung jawab atas keselamatan wisatawan yang menikmati libur Lebaran, ada rasa bangga jika bisa membantu," katanya.



(T.KR-HRI) 18-06-2018 11:55:58


 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024